Selain itu, harus dipahami cara membagi risiko. Andy tidak menyarankan untuk fokus di satu instrumen yang sama.
"Terus berikutnya lagi, kita harus harus paham membagi risikonya. Jangan invest di satu instrumen yang sama," ujarnya.
Andy pun menambahkan bahwa sebelum berinvestasi, maka harus memahami konsekuensi dari investasi. "Pertama, high-risk high return, low-risk low-return. Artinya kalau kita ingin imbal hasil yang tinggi otomatis kita harus siap menerima risiko yang tinggi juga," tuturnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika tidak siap dengan risiko yang tinggi, maka jangan harap bisa dapat hasil yang tinggi juga. Dengan memahami risiko tersebut, minimal tidak ada lagi cerita-cerita atau marah-marah di medsos saat investasi anjlok.
Terakhir, Andy menyarankan masyarakat untuk menggunakan uang dingin, jangan uang panas. Maksud dari uang dingin adalah uang yang tidak mempengaruhi aspek
ekonomi sehari-hari. Jadi, meskipun nantinya rugis, maka hal tersebut bukan menjadi masalah.
"Sementara uang panas itu, mau invest tapi uangnya berasal dari uang utang. nah itu jangan. ya, big no! seperti itu. Jadi, yang digunakan itu uang dingin," tutur Andy.
(ara/ara)