Masa muda adalah waktu yang paling baik untuk mengembangkan diri. Pasalnya, masa muda memiliki waktu dan tenaga yang lebih banyak untuk melakukan sejumlah kegiatan produktif.
Meskipun begitu, anak muda tidak boleh terlena dengan kondisi tersebut. Mereka harus tetap memikirkan dan mempersiapkan masa depan dengan baik, salah satunya dengan melakukan investasi sedini mungkin.
Life Coach & Content Creator Jonathan End mengatakan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dan mempersiapkan masa tua ada sejumlah investasi yang harus dilakukan oleh anak muda. Setidaknya ada 3 jenis investasi yang mesti dilakukan oleh anak muda umur 20 tahunan.
1. Investasi Diri Sendiri
Khusus untuk generasi muda yang baru pertama kali masuk dunia kerja, investasi diri sendiri berupa meningkatkan kemampuan merupakan hal penting yang harus dilakukan.
"Investasi diri sendiri, kalo bekerja baru jadi fresh graduate. Kamu harus investasi di diri sendiri dengan menambah skill," kata Jonathan dalam webinar DANA VIRTUAL EXPERT TALKS Eps.3 bertajuk 'Optimizing Income in Your 20s' yang diselenggarakan secara daring, Jumat (5/8/2022).
Ada banyak cara yang bisa dilakukan anak muda untuk meningkatkan skill, salah satunya dengan terus mempertahan semangat untuk mau belajar. Serta yang tidak menolak untuk menerima ilmu baru di luar kemampuan mereka. Dengan memiliki ilmu baru maka besar kemungkinan anak muda bisa mendapatkan penghasilan tambahan di luar pendapatan utamanya.
"Sebagai contoh kursus jahit biar dapat skill baru. Bahasa Inggris, ketika kita belajar Bahasa Inggris belajar bisa lebih cepat," katanya.
2. Investasi Saham
Sementara itu, Indonesia Value Investor Rivan Kurniawan menambahkan, selain meningkatkan kemampuan, anak muda umur 20 tahunan juga perlu masuk ke sejumlah instrumen investasi seperti saham.
Menurutnya, berinvestasi saham bisa menghadirkan keuntungan ketika perekonomian sedang tumbuh. Tak hanya itu, ketika mulai berinvestasi saham, para investor juga bisa menikmati deviden yang kerap diberikan oleh perusahaan setiap tahunnya.
Meskipun begitu, ia menekankan, investasi saham tidak selalu berbicara untung. Sebab namanya investasi ada momen naik turun yang mesti dilewati oleh para investor. Tak hanya itu, ia menegaskan, saat masuk ke instrumen tersebut, usahakan investasikan dana pada saham blue chip dengan kondisi keuangan prima. Hindari masuk pada saham 'gorengan' karena bisa membuat para investor merugi.
"Saham pasti untung tidak mungkin, karena investasi naik turun," kata Rivan.
3. Investasi Emas
Jenis investasi ketiga yang mesti dilakukan sejak umur 20-an yakni berinvestasi pada emas. Meskipun investasi emas tidak se-high risk high return seperti saham, namun instrument ini tergolong lebih aman. Pasalnya, investasi emas setiap tahunnya cenderung mengalami kenaikan dan cocok dijadikan investasi jangka panjang.
Selain itu, Rivan menjelaskan investasi emas juga bermanfaat sebagai backup ketika ekonomi sedang tidak tumbuh. Ia mencontohkan, ketika awal pandemi COVID-19 berlangsung, kondisi perekonomi mendapatkan pukulan telak imbasnya banyak harga saham yang mengalami penurunan. Namun, di sisi lain, instrument investasi emas justru mendulang keuntungan ketika pandemi COVID-19 melanda.
"Pas tahun 2020, ketika saham jatuh, harga emas naik," kata Rivan.
Jika dilihat sebelum wabah tersebut menyerang harga emas per 1 gram berkisar Rp 700 ribuan namun sejak kehadiran pandemi COVID-19 instrumen investasi tersebut tembus sampai Rp 900 ribuan sampai Rp 1 jutaan.
Rivan mengatakan, anak muda juga harus terbuka dengan instrumen investasi lain dan jangan berpaku pada tiga hal tersebut.
"Kita sebagai investor tidak bisa kaku. Kita harus mau nggak mau suka nggak suka, belajar tentang semua instrumen investasi," tutup Rivan.
Simak Video "Di Depan CEO Jepang, Jokowi: RI Salah Satu Tempat Investasi Terbaik"
[Gambas:Video 20detik]
(fhs/hns)