Agar Liburan Akhir Tahun Aman, Ini Fondasi Keuangan yang Harus Disiapkan

Agar Liburan Akhir Tahun Aman, Ini Fondasi Keuangan yang Harus Disiapkan

Diffa Rezy - detikFinance
Jumat, 05 Des 2025 19:19 WIB
Agar Liburan Akhir Tahun Aman, Ini Fondasi Keuangan yang Harus Disiapkan
Foto: Shutterstock
Jakarta -

Menjelang akhir tahun, kebutuhan rumah tangga biasanya ikut meningkat seiring persiapan liburan, biaya sekolah anak, hingga pengeluaran tak terduga. Kondisi ini membuat banyak perempuan yang memegang peran pengatur keuangan keluarga harus lebih cermat menjaga stabilitas finansial.

Melihat situasi tersebut, AdaKami menggandeng Perencana Keuangan Profesional Rista Zwestika CFP® untuk merangkum tips sederhana namun relevan agar masyarakat, khususnya perempuan, lebih siap menghadapi tekanan finansial tanpa terjebak risiko pinjaman online ilegal yang masih banyak memakan korban. Menurutnya, pengelolaan keuangan bukan sekadar mencatat pemasukan dan pengeluaran.

"Ini soal disiplin, prioritas, dan kesiapan menghadapi hal-hal yang tidak terduga," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (5/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menambahkan, sejumlah masalah finansial yang kerap ditemukan pada perempuan di antaranya tidak memiliki rencana keuangan yang jelas, mencampur uang pribadi dengan uang usaha/keluarga, belanja emosional, hingga bergantung pada satu sumber penghasilan.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Brand Manager AdaKami Jonathan Kriss menegaskan pentingnya literasi finansial bagi perempuan sebagai pengelola keuangan keluarga.

"Perempuan punya peran strategis dalam menjaga stabilitas finansial rumah tangga. Dengan memahami prinsip dasar pengelolaan keuangan dan memilih layanan keuangan yang legal dan berizin, mereka bisa terhindar dari risiko pinjol ilegal dan membangun fondasi keuangan keluarga yang lebih kuat," tuturnya.

Lantas, langkah sederhana apa saja yang bisa dilakukan? Berikut ini lima tips yang bisa diterapkan untuk mengelola keuangan di akhir tahun:

1. Susun Anggaran Secara Jujur dan Realistis

Awali dengan memahami arus kas, berapa pemasukan dan ke mana pengeluaran selama ini berjalan. Pengeluaran akhir tahun biasanya meningkat akibat liburan, membeli hadiah, hingga acara keluarga.

Rista menyarankan untuk memisahkan kategori wajib, butuh, dan ingin, serta menempatkan tabungan dan investasi sebagai 'pengeluaran wajib', bukan sisa.

2. Kelola Utang dengan Bijak, Bukan Sekadar Membayar

Utang tetap menjadi bagian dari manajemen finansial, namun, menurut Rista, penting untuk membedakan utang produktif dan konsumtif. Strateginya yang bisa dilakukan adalah dengan menghindari utang baru, mengupayakan tambahan pemasukan, dan melunasi utang satu per satu.

Ia mengingatkan, utang konsumtif bisa dengan cepat menggoyahkan kondisi keuangan terutama bagi perempuan yang memikul beban rumah tangga.

3. Simpan Dana Darurat di Instrumen Likuid

Dana darurat berfungsi sebagai pelindung saat situasi tidak terduga terjadi. Besarannya disesuaikan dengan kondisi masing-masing, mulai dari enam kali penghasilan bulanan bagi yang lajang, sembilan kali bagi yang menikah, hingga dua belas kali untuk yang memiliki anak.

Menurut Rista, dana darurat tersebut bisa disimpan di tabungan, deposito, logam mulia, atau reksa dana pasar uang karena sifatnya likuid dan mudah dicairkan.

4. Lindungi Diri dengan Asuransi

Akhir tahun disebut sebagai momen tepat untuk mengevaluasi perlindungan diri dan keluarga. Rista sendiri menekankan terdapat tiga asuransi yang perlu diutamakan, yakni kesehatan, penyakit kritis, dan jiwa. Hal ini bertujuan untuk menghindari kondisi finansial terguncang akibat biaya medis atau hilangnya pemasukan.

Waspada Pinjol Ilegal, Khususnya Perempuan

Tekanan ekonomi, belanja emosional, hingga tidak adanya rencana keuangan kerap membuat perempuan mencari solusi cepat tanpa mempertimbangkan risikonya. Celah ini kemudian dimanfaatkan oleh oknum pinjol ilegal yang menawarkan akses instan namun menjerumuskan.

Berdasarkan data, per Maret 2025, sebanyak 61% pelapor pinjol ilegal terdiri dari para perempuan. Sementara itu, porsi pinjaman perempuan di layanan pinjol legal mencapai 53,75% dari total saldo pembiayaan.

Dengan meningkatnya tekanan finansial di akhir tahun, perempuan perlu semakin cermat mengelola uang dan memilih layanan keuangan yang aman. AdaKami menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan edukasi dan layanan resmi agar perempuan terlindungi dari risiko pinjol ilegal dan lebih percaya diri mengelola keuangan keluarga.




(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads