Perusahaan asal Kanada menggunakan salah satu wilayah di Indonesia untuk penipuannya. Pada 1993, perusahaan membeli konsesi tambang di Busang, Kalimantan, dan melaporkan cadangan emas lebih dari 200 juta ounce.
Sahamnya langsung meroket, dari yang awalnya kurang dari US$ 1 menjadi ratusan dolar per lembar hanya dalam waktu singkat, membuat banyak investornya jadi kaya raya dalam semalam.
Sayangnya, pesta ini harus berakhir pada 1997 setelah kandungan emas di tambang tersebut terbukti dipalsukan. Bahkan, sebenarnya tambang tersebut juga tidak punya cadangan sama sekali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT