Pandemi Belum Kelar, Awas Salah Susun Strategi Investasi!

Pandemi Belum Kelar, Awas Salah Susun Strategi Investasi!

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 21 Okt 2020 11:41 WIB
ilustrasi investasi
Foto: iStock
Jakarta -

Wabah COVID-19 yang menjadi akar permasalahan ekonomi masih menghantui. Perlu strategi jitu jika ingin tetap cuan dalam berinvestasi di tengah pandemi.

Menurut laporan Seeking Alpha Edisi Oktober 2020 dari PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) secara jangka pendek dunia investasi baik saham maupun obligasi ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Mulai dari pilpres Amerika Serikat (AS), negosiasi stimulus fiskal AS, serta meningkatnya kasus COVID-19 secara global.

Untuk domestik sendiri ada faktor ketidakpastian terkait kebijakan burden sharing BI dan wacana pembentukan Dewan Kebijakan Ekonomi Makro. Meski begitu laporan MAMI melihat masih ada peluang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terlepas dari sentimen jangka pendek tersebut, dalam pandangan kami pasar saham dan obligasi masih memiliki potensi ke depannya didukung oleh kebijakan reflasi global. Reflasi adalah kebijakan untuk menstimulasi ekonomi melalui kebijakan fiskal dan moneter akomodatif yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi, mendorong belanja, dan mencegah deflasi," terang Chief Economy & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan dalam keterangan resminya, Rabu (21/10/2020).

Katarina menjelaskan, reflasi merupakan kebijakan pro-ekonomi yang berpotensi menekan tingkat suku bunga dan meningkatkan selera investasi terhadap aset berisiko, termasuk pasar saham dan obligasi negara berkembang.

ADVERTISEMENT

Lalu untuk pandemi sendiri, ada kabar baik dari pengembangan vaksin COVID-19. Saat ini sudah ada 10 vaksin yang berada pada tahap uji klinis fase ketiga yang merupakan fase terakhir sebelum approval dan produksi.

Berdasarkan hal itu semua, MAMI melihat pasar finansial masih sarat akan volatilitas. Oleh karena itu para investor disarankan untuk meninjau kembali alokasi portofolio investasinya.

"Pastikan alokasinya tetap sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko Anda. Volatilitas tinggi di pasar dapat membuat alokasi portofolio anda tidak sesuai dengan aset alokasi awal yang anda tetapkan, kondisi ini dapat merubah profil portofolio Anda," tambahnya.

MAMI menyarankan untuk melakukan rebalancing, agar alokasi portfolio tetap sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan. Bagi investor jangka panjang dengan profil agresif, kondisi saat ini juga dapat menjadi peluang untuk average down investasi, atau mulai berinvestasi di tengah harga pasar yang masih menarik.

(das/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads