Melihat Prospek Saham Emiten Sawit Setelah Jokowi Mencabut Larangan Ekspor CPO

ADVERTISEMENT

Melihat Prospek Saham Emiten Sawit Setelah Jokowi Mencabut Larangan Ekspor CPO

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 24 Mei 2022 10:05 WIB
Aktivitas petani sawit Foto: Dok Polda Riau
Foto: Aktivitas petani sawit Foto: Dok Polda Riau
Jakarta -

Saham emiten sawit nampaknya bisa kembali tersenyum setelah Presiden Joko Widodo mencabut larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) cs per 23 Mei 2022. Kebijakan pencabutan larangan ekspor ini diumumkan langsung oleh Jokowi melalui siaran pers di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Kamis 19 Mei.

"Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang di tenaga industri, baik petani, pekerja dan juga tenaga pendukung lainnya. Maka saya memutuskan ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022," Kata Jokowi, dikutip Senin (23/5/2022).

Saat ekspor CPO Cs resmi dilarang, harga saham sejumlah emiten sawit anjlok atau berada di zona merah. Namun, pasca dicabutnya larangan tersebut beberapa saham emiten sawit mengalami kenaikan. Walaupun masih ada beberapa emiten yang masih turun.

Nah, sebenarnya bagaimana prospek saham emiten sawit pasca dibukanya kembali keran ekspor CPO? Ekonom dan Praktisi Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo menyebut jika saham CPO sedang mendapat apresiasi positif dan cukup potensial di pasar global.

"Saat ini terlepas dari perizinan ekspor sawit yang telah ditentukan presiden, minyak dunia sedang mendapat apresiasi di harga US$ 111 per barel," katanya kepada detikcom, Senin (23/5/2022). Ia menjelaskan jika produk sawit adalah produk turunan, sementara minyak adalah komoditas utama.

Kenaikan harga minyak dunia mendorong kenaikan harga komoditas turunan seperti CPO. Jadi apa yang terjadi pada saham sawit sekarang bukan sepenuhnya dipengaruhi oleh dibukanya kembali keran ekspor saja, melainkan terpengaruh oleh pergerakan komoditas utama.

Bagaimana pandangan pengamat lainnya? Buka halaman selanjutnya.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT