Kehadiran hunian dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) ini sengaja digagas Adhi Karya sebagai solusi hunian kaum suburban yang bebas dari kemacetan. Menurut data Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Tahun 2016, jumlah kendaraan di Jabodetabek yang berasal dari Bogor sekitar 31% atau sekitar 426 ribu unit.
Potensi ini yang kemudian dimanfaatkan Adhi Karya untuk mengembangkan sarana hunian yang terintegrasi dengan LRT. Dengan adanya kawasan TOD, masyarakat akan diuntungkan karena tak hanya dekat dengan transportasi masal, namun juga dengan fasilitas lain seperti sarana komersial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amrozi menuturkan, Royal Sentul Park, dibangun diatas lahan dengan luas 14,8 hektar dengan konsep green smart living. Proyek senilai Rp 12,5 triliun ini setidaknya akan terdiri dari 12 tower hunian yang terdiri dari 10 ribu unit baik kamar dengan tipe studio, 1 bedroom dan 2 bedroom. Harga yang dibanderol untuk tiap unit hunian berkisar dari Rp 360-890 juta.
"Kami memiliki beberapa lahan yang berlokasi di titik nol kilometer stasiun LRT Jabodebek, dan itu kami kembangkan untuk menjadi kawasan hunian dan komersial. Ini solusi yang akan kami tawarkan kepada masyarakat, agar bisa mendapatkan hidup yang berkualitas dan terbebas dari problem kemacetan," ujarnya.
![]() |
Lebih lanjut, Project Manager LRT City Sentul Nanang Syafrudin Salim menuturkan, untuk pembangunan tahap pertama yang groundbreaking-nya dimulai hari ini, Adhi Karya akan membangun 1 tower di lahan seluas 2,5 hektar dengan jumlah unit hingga 1.633 unit.
Rencananya 1 tower ini akan rampung dan bisa diserahterimakan pada Juni 2020. Kawasan hunian ini juga akan dilengkapi berbagai fasilitas seperti culinery street, swimming pool, family playground, dan green conectivity.
"Pada hari ini, kami laksanakan groundbreaking fase 1, untuk pengembangan tower apartment dan launching shopping arcade. Ini merupakan bukti komitmen kamu terhadap pembeli dan calon pembeli," terangnya.
![]() |