Pulau Jawa Paling Banyak Serap KPR Subsidi DP 1%

Pulau Jawa Paling Banyak Serap KPR Subsidi DP 1%

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 02 Mei 2017 13:25 WIB
Pulau Jawa Paling Banyak Serap KPR Subsidi DP 1%
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Bank Tabungan Negara (BTN) paling banyak di pulau Jawa.

Direktur Konsumer BTN, Handayani menyebutkan hal tersebut terjadi karena pertumbuhan penduduk yang terus meningkat.

"Jadi kebutuhan untuk tempat tinggal juga terus naik," ujar dia saat dihubungi detikFinance, Selasa (2/5/2017)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


FLPP adalah program stimulus pembiayaan perumahan alias subsidi KPR yang diberikan pemerintah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) agar lebih mudah memiliki rumah.

Dalam program ini, penerima program akan mendapat manfaat dari mulai uang muka atau DP 1% dan subsidi bunga KPR. Dengan subsidi inim bunga cicilan yang harus ditanggung hanya sebesar 5% tetap selama masa KPR.


Handayani menyebutkan, hingga kuartal I 2017 penyaluran KPR FLPP oleh BTN di pulau Jawa tercatat 58%, Sumatera 22%, Sulawesi 6,8%, Kalimantan 9,8% dan Papua 1%.

Mengutip laporan keuangan bank kuartal I 2017, penyaluran kredit untuk rumah subsidi BTN tercatat Rp 59,52 triliun atau tumbuh 29,62%
dibandingkan periode kuartal I tahun lalu sebesar Rp 45,92 triliun.


Penyaluran kredit BTN ke sektor perumahan tercatat Rp 121,71 triliun tumbuh 20,61% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 100,92 triliun.

Pembiayaan untuk rumah subsidi tercatat 48,91% dari total kredit perumahan dan 51,09% merupakan rumah non subsidi.

Di 2015, alokasi dana FLPP yang disediakan pemerintah sebesar Rp 5,1 triliun. Di 2016, alokasinya naik menjadi Rp 9,23 triliun. Sementara di 2017 pemerintah mengalokasikan Rp 9,7 triliun.

Dengan anggaran di 2017 yang sebesar Rp 9,7 triliun itu, ada sedikitnya 375.000 hunian yang bisa dibiayai dengan skema FLPP.

Program lain yang dimiliki pemerintah untuk mempermudah masyarakat memiliki hunian adalah subsidi selisih bunga (SSB) sebesar Rp 3,7 triliun dan bantuan uang muka (BUM) sebesar Rp 2,2 triliun.

Manfaat yang diterima masyarakat dari program SSB dan BUM sama dengan yang diberikan dalam program FLPP. Sasaran penerima bantuan ini adalah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), yaitu maksimal Rp 4 juta/bulan.

FLPP merupakan bagian penting dalam program sejuta rumah. Dengan program ini, diharapkan jumlah rumah tangga yang belum memiliki rumah bisa dikurangi. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads