Menurut Managing Director President Office Sinarmas Land, Dhony Rahajoe, proyek pusat bertemunya inovator dan investor itu membutuhkan investasi hingga Rp 7 triliun.
"BSD itu ingin menjadi smart digital city, makanya kami coba bangun Silicon Valley versi Indonesia di sana," katanya, saat berkunjung ke kantor detikcom bersama jajaran direksi Sinarmas, Selasa (21/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nantinya digital hub ini akan memberi kontribusi ke digital ekonomi Indonesia," ujarnya.
Tahap pertama proyek ini dimulai Juni 2017, yaitu pembangunan Knowledge Hub yang direncanakan rampung 2019 mendatang.
Pihaknya berencana melengkapi kawasan ini dengan berbagai fasilitas, mulai dari startup, incubator, institusi pendidikan yang bergerak di bidang ICT hingga perusahaan teknologi.
Beberapa perusahaan teknologi asing sudah diajak kerja sama untuk berkontribusi ke daerah ini. Contohnya Apple Inc, Plug and Play, Huawei, dan lain-lain.
Apple sendiri telah berkomitmen untuk membangun pusat inovasi dan penelitian di wilayah tersebut.
Kawasan ini secara khusus didesain oleh NBBJ, konsultan arsitektur asal Amerika Serikat yang mendesain perusahaan berbasis teknologi seperti Microsoft, Amazon, dan kantor pusat Samsung di Silicon Valley. (ang/wdl)