General Manager SPS Group Tuti Mugiastuti selaku pengembang mengatakan saat ini tingkat keterisian hunian tersebut mencapai 60%. Namun dari total 8.749 unit yang dipasarkan sudah ludes terjual.
"Sekarang hunian di Villa Kencana itu sangat bagus, lebih dari 60%," ujarnya ketika dihubungi detikFinance, Jakarta, Selasa (6/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya, masih ada 40% unit yang belum diisi oleh pemiliknya. Dia mengatakan mengapa unit-unit tersebut masih kosong
"(Karena) baru pada diserahkan, baru serah terima. Yang 40% itu yang baru bulan Desember (2017) serah terima," paparnya.
Namun, menurut dia, pemilik yang belum menetap di sana, secara berkala mendatangi rumahnya untuk melakukan perawatan. Dia pun mengimbau si pemilik untuk segera menempati rumah tersebut.
"Diimbau untuk jangka waktu 3/6 bulan (sejak serah terima) harus segera ditempati. Kalau tidak ditempati, juga harus terawat. Karena jangankan rumah sederhana, rumah bagus pun kalau tidak dihuni kan bisa rusak," paparnya.
Dia juga meyakinkan, meski belum terisi penuh, lingkungan di kompleks rumah DP 1% tersebut sudah ramai dan berkembang.
"Boleh liat deh hari biasa kalau ke Villa Kencana itu di sana sudah tercipta publik area, masjid, lapangan futsal dan arena bermain di situ itu tercipta pertumbuhan siklus ekonomi mereka-mereka yang pada jualan ya. Kan pokoknya sudah rame banget. Penghuni sudah banyak banget," katanya.
Dia menambahkan, terakhir, harga rumah murah yang diluncurkan Jokowi ini sudah naik Rp 7 juta.
"Harga naik, sekarang udah naik sekitar kemarin itu Rp 130 juta, naik Rp 7 jutaan, naik 5%, kan ini subsidi. Tapi unitnya sudah habis. Tinggal nunggu diisi aja," tambahnya. (zlf/zlf)