Bunga KPR Tinggi Tekan Penjualan Properti

Bunga KPR Tinggi Tekan Penjualan Properti

Danang Sugianto - detikFinance
Kamis, 09 Agu 2018 18:06 WIB
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat adanya penurunan penjualan properti residensial di triwulan II-2018. Hal itu diungkapkan dalam data hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) yang dilakukan BI.

BI mencatat penjualan properti residensial di triwulan II-2018 turun -0,08% dari triwulan sebelumnya. Padahal di triwulan I-2018 penjualan properti residensial tumbuh 10,55%.

"Penjualan properti residensial menunjukan penurunan khususnya pada rumah menengah dan besar," kata Direktur Departemen Statistik BI Gantiah Wuryandani di Gedung BI, Jakarta, Kamis (9/8/2018).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk penjualan properti residensial rumah tipe besar turun 4%. Sementara untuk penjualan rumah tipe menengah turun paling besar sebesar 17,29%. Namun penjualan rumah tipe kecil naik 11%.

"Rumah tipe kecil ada peningkatan signifikan karena Kementerian PUPR melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) ditingkatkan, sehingga mendorong daya beli MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) jadi meningkat," tambahnya.



Sementara untuk penyebab penurunan penjualan properti di triwulan II-2018 BI mencatat lantaran tingginya suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan masih adanya batasan Down Payment (DP) kredit rumah.

"Ternyata sebagian besar kelompok bank meningkatkan suku bunga. Bank persero hampir sama. Tapi bank swasta nasional justru menurunkan suku bunga," kata Gantiah.

Sementara berdasarkan kelompok bank, suku bunga KPR terendah adalah bank persero sebesar 9,30% per tahun, dan tertinggi adalah BPD sebesar 12,25% per tahun.

(das/eds)

Hide Ads