. Program tersebut sudahdigadang-gadang sejak masa kampanye.
Program tersebut mulai direalisasikan sejak Anies meresmikan pembangunan rumah susun sederhana milik (rusunami) DP Rp 0 pertama di Pondok Kelapa, Jakarta Timur pada 18 Januari 2018. Proyek tersebut diberi nama Klapa Village.
Lalu bagaimana perkembangan terkini? Apa rencana ke depan dari program tersebut?
Berikut berita selengkapnya yang dirangkum detikFinance, Sabtu (19/1/2019).
Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan, saat ini progres keseluruhan bangunan sudah 38,5%. Sarana Jaya adalah BUMD DKI yang menggarap proyek tersebut.
"Sampai saat ini sudah mencapai 38,5% ya. Target kita di akhir Januari atau paling lambat awal Februari sudah bisa topping off. Sekarang sudah mencapai lantai 20 dari 21," katanya saat berbincang dengan detikFinance di kantornya, Jakarta Pusat, seperti ditulis Sabtu (19/1/2019).
Jika sesuai jadwal, topping off atau pengatapan bakal dilakukan paling cepat akhir Januari atau selambat-lambatnya awal Februari.
Setelah topping off dilakukan di Januari akhir, artinya seluruh pekerjaan konstruksi selesai. Pihaknya tinggal menyelesaikan finishing. Proses finishing ditargetkan selesai Juli 2019.
"Itu pasang dinding, pengecatan, mechanical electrical dan yang lain lain, semuanya, kelengkapan daripada apartemen itu sendiri, lift, itu bisa selesai seluruhnya sesuai schedule kita bulan Juli 2019," jelasnya.
Menurutnya selama faktor cuaca tidak bermasalah, target tersebut bisa dicapai dan tidak menyebabkan molor.
Adhi, seorang pengemudi ojek online yang sering mangkal di sekitar proyek mengatakan bahwa sebelum rusunami dibangun, hanya ada lahan kosong saja di lokasi proyek tersebut. Menurut dia dulunya ada proyek apartemen yang mangkrak di lokasi tersebut.
"Kalau ceritanya dulu sih dengar-dengar katanya mau dibangun apartemen, dulu udah ada malah plangnya cuma kaga jalan-jalan. Saya bolak-balik kemari cuma liat tanah kosong doang," kata Adhi di salah satu warung dekat lokasi proyek saat ditemui detikFinance pada Jumat (18/1/2019).
Dia mengapresiasi pembangunan rusunami ini, bahkan dia minta untuk dipercepat pembangunannya. Menurutnya, kalau sudah selesai akan membuat daerah di dekat proyek makin ramai dan ekonomi pun bergerak.
"Ya bagus lah dibangun daripada lahan kosong gitu doang. Biar cepat aja saya mah, kalau sudah jadi kan makin ramai nih daerah, sudah mah dekat sekolahan, dekat rusun, pasti banyak yang butuh ojek, saya sering mangkal di sini kan karena daerahnya ramai," kata Adhi.
Saat ditanya apakah ada keinginan memiliki rumah DP Rp 0, justru Adhi menolak. Menurutnya, dia tidak ingin bersusah payah membayar kredit bertahun-tahun, belum lagi dia juga takut proyeknya mangkrak.
"Yah saya mah bersyukur aja masih tinggal di rumah orang tua, cari makan aja susah kan sekarang, ini lagi beli rumah mesti kredit bertahun-tahun. Belum lagi, biasanya proyek gini rawan mangkrak kan korupsi-korupsi tuh pejabatnya," ungkap Adhi.
PD Pembangunan Sarana Jaya akan kembali membangun rumah DP Rp 0 di 2019. Pihaknya akan membangun di dua lokasi, yaitu Cilangkap dan Pulo Gebang. Keduanya berlokasi di Jakarta Timur.
Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan mengatakan, pihaknya sudah mendapat kucuran penyertaan modal daerah (PMD) dari Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp 935 miliar.
"Itu sekitar Rp 500 miliaran digunakan untuk rumah DP Rp 0. Berangkat dari sana baru kita melakukan pengadaan tanahnya," katanya saat berbincang dengan detikFinance di kantornya, Jakarta Pusat, seperti ditulis Sabtu (19/1/2019).
Dari PMD tersebut, pihaknya berhasil mengadakan tanah seluas 7 hektar. Masing-masing lahan, untuk Cilangkap 2,9 hektar dan Pulo Gebang 4,1 hektar.
"Sebagian ya, sebagian digunakan untuk pengadaan tanah dan pembangunannya nanti. Sekarang kita sudah ada, kurang lebih stok kita hampir 7 hektar untuk pengembangan rumah DP Rp 0," sebutnya.
Targetnya, rumah DP Rp 0 di Cilangkap siap dibangun pada Mei atau Juni. Sedangkan di Pulo Gebang ditargetkan September atau Oktober.
Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya Yoory C Pinontoan menjelaskan, pihaknya akan membangun 13.500 unit rumah DP Rp 0 dalam lima tahun hingga 2022.
"Rumah DP Rp 0 nya sendiri itu di sisi BUMD ya, BUMD diharapkan kurang lebih 14.000 selama lima tahun, dari kami bersama Jakarta Propertindo. Tapi target kami sendiri itu Sarana Jaya 13.500 dalam 5 tahun," katanya saat berbincang dengan detikFinance di kantornya, Jakarta Pusat, seperti ditulis Sabtu (19/1/2019).
Dengan target tersebut, dia memperkirakan luas lahan yang dibutuhkan adalah sekitar 7,5-8 hektar.
Sebagian saat ini sudah berproses, yaitu Klapa Village di Pondok Kelapa, Jakarta yang sedang tahap konstruksi. Berikutnya di Cilangkap dan Pulo Gebang, Jakarta Timur yang tanahnya sudah dimiliki.
"Klapa Village sudah kita punya, di Cilangkap sudah kita punya, Pulo Gebang sudah kita punya. Lalu kita ada beberapa target nanti di beberapa wilayah kota lain seperti di selatan, di barat, itu kita sudah punya beberapa list bisa kita beli dan dijadikan DP Rp 0," jelasnya.
Saat ini realisasi dari program rumah DP Rp 0 memang berjalan lambat. Tapi dia memastikan itu tetap berjalan.