Hal tersebut terjadi karena masih belum keluarnya kepastian harga rumah baru tahun 2019. Belum lagi Khalawi menilai tahun politik pun mendorong pengembang menahan dirinya.
"Memang 2018 kita bisa lampaui target ya, namun tantangan berat di 2019 ini, yang pertama adalah tahun politik ini. Karena pengembang juga mau lari kencang membangun tapi menahan, maka saya tanya Pak Eko ini harga rumah baru kapan turun, karena pengembang masih menahan stok, kenapa belum diturunin nih," ungkap Khalawi di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Jumat (8/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya dengan kenyataan bahwa pengembang masih menahan diri, maka hal ini menjadi tantangan yang cukup besar dalam merealisasikan program sejuta rumah.
Untuk itu, Khalawi meminta harga rumah baru yang kini sudah masuk di Kementerian Keuangan untuk segera dipercepat penyelesaiannya dan diresmikan. Dengan begitu maka pengembang bisa mendapatkan kepastian untuk melanjutkan usahanya.
"Karena ini saja sudah sampai bulan ini masih 120-128-an (ribu), biasanya sudah 200-an. Maka saya minta Pak Eko agar harga baru bisa dipercepat, dijemput saja biar cepat," kata Khalawi.
"Pengembang itu tunggu harga rumah baru dan kepastian, soalnya mereka kalo nggak ada kepastian nanti mereka nggak bangun-bangun menahan terus," tegasnya.