Jokowi Ajak Pilih Lokasi Ibu Kota di Luar Jawa, Pengin di Mana?

Jokowi Ajak Pilih Lokasi Ibu Kota di Luar Jawa, Pengin di Mana?

Hendra Kusuma - detikFinance
Rabu, 01 Mei 2019 08:30 WIB
1.

Jokowi Ajak Pilih Lokasi Ibu Kota di Luar Jawa, Pengin di Mana?

Jokowi Ajak Pilih Lokasi Ibu Kota di Luar Jawa, Pengin di Mana?
Presiden Jokowi/Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana memindahkan ibu kota negara ke luar Jawa. Kebijakan ini untuk menciptakan pemerataan ekonomi dan pembangunan.

Pemindahan ibu kota hanya berlaku pada pusat pemerintahan saja, sehingga DKI Jakarta akan menjadi kota metropolitan yang fokus pada kegiatan ekonomi dan bisnis.

melalui akun instagram @jokowi, Presiden Jokowi mengajak masyarakat memilih lokasi yang cocok sebagai calon ibu kota baru pengganti Jakarta. detikFinance merangkum berita selengkapnya berikut ini:
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunggah postingan di media sosialnya mengenai wacana pemindahan ibu kota Indonesia. Lewat akun Instagramnya @jokowi, Jokowi bertanya kepada netizen untuk memilih daerah yang cocok sebagai ibu kota baru Indonesia.

Dikutip dari akun Instagram Jokowi, Selasa (30/4/2019), dia bilang bahwa DKI Jakarta sebagai ibu kota memikul dua beban sekaligus.

"Menurut Anda, di mana sebaiknya ibu kota negara Indonesia ditempatkan dan apa pertimbangannya?" tanya Jokowi.

Jokowi menyebutkan, DKI Jakarta saat ini memikul dua beban sekaligus, yakni sebagai pusat pemerintahan dan layanan publik, juga pusat bisnis. Dia mempertanyakan kemampuan kota ini di masa depan untuk memikul beban tersebut.

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, banyak negara yang telah memikirkan dan mengantisipasi arah perkembangan negaranya masing-masing dengan memindahkan ibu kota. Seperti Malaysia, Korea Selatan, Brasil, Kazakhstan.

Jokowi juga menceritakan bahwa wacana pemindahan ibu kota sudah ada sejak Presiden Soekarno menjadi Kepala Negara. Bahkan, setiap kepemimpinan yang baru selalu dibahas namun tidak pernah diputuskan dan direncanakan dengan matang.

Rencana pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke luar Jawa diperkirakan terlaksana pada 2030. Hal itu dengan catatan implementasi dikerjakan mulai tahun 2020.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Kepala Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan butuh waktu lima sampai 10 tahun untuk menyelesaikan seluruh proses pemindahan ibu kota.

"Targetnya 5-10 tahun, dan kita ingin agar beban Jakarta bisa dikurangi dengan memindahkan pusat pemerintahan di ibu kota baru," kata Bambang di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (30/4/2019).

Bambang mengungkapkan, proses pemindahan ibu kota pun baru sampai tahap keputusan bangun di luar Pulau Jawa. Selanjutnya dibutuhkan proses keputusan politik menentukan kapan mulai direncanakan hingga sampai implementasi.

Menurut Bambang, jika diselesaikan dalam waktu lima tahun, maka konsekuensi biaya pun menjadi lebih besar. Karena, harus mengejar percepatan pembangunan kota baru itu sendiri.

Adapun, estimasi biaya yang dibutuhkan ada dua. Pertama, sebesar Rp 466 triliun dan kedua sebesar Rp 323 triliun.

Estimasi biaya itu berdasarkan jumlah ASN ditambah anggota legislatif, yudikatif, Kepolisian, TNI, dan anggota keluarganya.

Menurut Bambang, nantinya estimasi biaya pemindahan ibu kota negara akan dibagi ke dalam empat skema pembiyaan. Ada APBN khusus infrastruktur dasar, investasi BUMN, kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU), dan swasta murni khususnya sektor properti.

Rencana pemindahan ibu kotadari DKI Jakarta kembali diangkat Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia sudah mengantongi 3 kandidat lokasinya.

"Bisa di Sumatera tapi yang timur jauh, di Sulawesi agak di tengah, tapi barat kurang. Kalimantan di tengah-tengah. Ini ada 3 kandidat, tapi harus dicek dong," ujar Jokowi di PT KMK Global Sports I, Cikupa, Tangerang, Banten, Selasa (30/4/2019).

Lokasi tersebut masih dirahasiakan Jokowi. Dia masih menunggu kajian mendalam yang mempertimbangkan berbagai faktor, seperti daya dukung lingkungan hingga potensi kebencanaan di wilayah itu.

"Tiga tahun ini kita terus ke sana, bagaimana mengenai lingkungan, saya dukung lingkungan, airnya, kebencanaan, banjir, gempa, pengembangan untuk ibu kota sehingga kalkulasinya harus dirampungkan, lalu disampaikan ke saya dan baru saya putuskan," ujar Jokowi.

Sebelumnya pemerintah juga menggadang-gadang Kalimantan Tengah sebagai lokasi ibu kota baru. Pemprov Kalimantan Tengah menyiapkan lokasi di antara Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas. Selain itu, Wapres Jusuf Kalla juga mengusulkan lokasi ibu kota baru di Mamuju di Sulawesi Barat

Hide Ads