Palangka Raya dianggap sudah tidak layak untuk calon ibu kota baru. Penduduknya sudah cukup padat dan sudah terlalu banyak pembangunan.
"Palangka Raya dipilih karena historis dari keinginan Bung Karno dulu. Tapi sudah nggak fleksibel. Sudah banyak penduduk dan banyak pembangunan," jelas Sugianto dalam diskusi media tentang pembangunan ibu kota, di komplek Istana Negara, Senin (6/5/2019).