Masalah lahan menyangkut Prabowo sendiri bukan pertama kali muncul ke permukaan. Dalam catatan detikFinance, masalah lahan ini pernah muncul dalam debat calon presiden di Februari 2019 lalu.
Saat itu, calon presiden nomor urut 01 Jokowi yang kemudian menjadi presiden terpilih sempat menyinggung Prabowo yang menguasai lahan ratusan ribu hektar di Kalimantan Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi juga menyebut Prabowo memiliki lahan seluas 120.000 hektare di Aceh Tengah. Menurut Jokowi pembagian lahan tersebut tidak dilakukan di era pemerintahannya.
Di akhir acara debat, dalam pernyataan pamungkas calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengakui jika dirinya menguasai ratusan ribu hektare lahan.
"Saya juga minta izin, tadi disinggung tanah yang katanya saya kuasai ratusan ribu di beberapa tempat. Itu benar, tapi itu hak guna usaha (HGU) itu milik negara," ujar Prabowo.
Prabowo menyebutkan karena berstatus HGU maka setiap saat negara bisa mengambil. Dia mengaku ikhlas jika harus mengembalikan tanah tersebut.
"Saya rela mengembalikan itu semua. Tapi daripada jatuh ke orang asing lebih baik saya kelola, karena saya nasionalis dan patriot, terima kasih," ujarnya.
Sementara, dalam laman pribadinya disway.id, Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyinggung lahan Prabowo di ibu kota baru. Dahlan menjelaskan, mulanya hak penebangan hutan di kawasan tersebut diberikan ke perusahaan asing dari Amerika Serikat (AS) yakni International Timber Corporation Indonesia (ITCI). Namun, perusahaan itu kini dimiliki Prabowo.
"Sebut saja nama ITCI. Di tahun 1970-an. Semua orang Kaltim tahu. Dekade itu saya hidup di Kaltim. Menjadi aktivis mahasiswa di sana. Juga memulai karir wartawan dari sana," kata Dahlan.
"Tentu sudah tidak ada lagi hutan itu di sana. Juga tidak ada lagi ITCI. Pemilik perusahaan itu sudah bukan orang Amerika lagi. Sudah berganti orang Indonesia. Namanya Prabowo Subianto," tambahnya
Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Dahnil Azhar mengatakan, lahan tersebut bukan milik Prabowo, tapi lahan itu dikelola Arsari Group.
"Lahan di Kalimantan Timur adalah lahan milik Arsari Group bukan milik Pak Prabowo. Seperti yang disampaikan Presiden, kan ibu kota akan dibangun di tanah milik pemerintah sendiri, bukan milik pihak lain," katanya kepada detikFinance.
Arsari Group sendiri merupakan milik Hashim Djojohadikusumo. Ia tak lain adalah adik Prabowo Subianto.
"(Arsari Group) Itu milik Pak Hasyim bukan Pak Prabowo," katanya.
(eds/eds)