"Kita yakin target itu bisa tercapai kalau bisa lebih cepat dari 2025," kata Sofyan.
Sebagai upaya mempercepat pemenuhan target itu, khusus tahun ini, beberapa kota seperti DKI Jakarta, Bandung, Solo, Magelang, dan Bali ditarget mempercepat sertifikasi tanahnya hingga 100% sebelum tutup tahun 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Kementerian ATR/BPN juga mengupayakan langkah lainnya yakni membuat program digitalisasi pertanahan. Ditargetkan pada 2024 kantor pertanahan di seluruh Indonesia sudah berbasis elektronik.
"Sasarannya 2024 sistem layanan sudah berbasis elektronik. BPN berstandar dunia atau best practice maksudnya. Kita akan ikuti model-model di Jerman, Jepang dan China. Paling tidak teknologi yg dipakai di Jerman nanti sama dengan kita," katanya.
Sejauh ini, Kementerian ATR mencatat total bidang tanah yang telah terbit sertifikatnya mencapai kurang lebih 62,4 juta bidang tanah atau setara 49,58% dari total 126 juta bidang tanah di Indonesia.
(eds/eds)