Dia menceritakan, konsep ini dipilih untuk mengakali permintaan kliennya yang mau membuat rumah murah dengan banyak ruangan di lahan yang sempit. Untuk mengakali permintaan banyak ruangan, maka dari itu dipilih konsep split house.
"Jadi kan kita ini desain keluar dari masalah klien, klien kita mau rumahnya punya banyak ruangan tapi ini sempit lahannya. Makanya kita buat lah konsep split, kalau cuma jadi dua tingkat mungkin nggak bisa banyak ruangannnya," ungkap Egha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masalah selanjutnya adalah, soal budget yang minim. Dia mengatakan rumah ini juga memanfaatkan konsep rumah tumbuh yang membuat budget menjadi minim. Konsep ini membuat rumah dibangun secara bertahap.
Egha mengungkapkan total biaya yang dibutuhkan untuk membangun Splow House secara total sebesar Rp 750 juta. Di tahap awal klien cuma membayar Rp 600 juta.
"Jadi untuk permasalahan budget kita gunakan konsep rumah tumbuh juga kayak The Twins. Makanya namanya splow, split and grow singkatannya. Jadi ini kita bangun semua dulu, nah di tiap lantai ini ada ruangan yang belum jadi, ditahan penyelesaiannya kalau ada uang lagi," kata Egha.
"Nah uniknya, biarpun ini rumah tumbuh, bagian yang belum selesainya ini nggak kelihatan karena dia ruangan-ruangan di atas," ujarnya.
Splow House berhasil mendapatkan penghargaan sebagai rumah kecil terbaik pilihan masyarakat di Artichizer Award dari New York.
Simak Video "Video: Viral! Ini Wujud Rumah 14 Meter Persegi"
[Gambas:Video 20detik]
(dna/dna)