PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) mendapat mandat baru dari pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan. Mandat atau tugas baru ini salah satunya merenovasi rumah kumuh.
Direktur Utama PT SMF (Persero) Ananta Wiyogo mengatakan program pengembangan rumah di daerah kumuh ini kerja sama dengan Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.
"Untuk 2021, kami sudah koordinasikan dan kolaborasi dengan Ditjen Cipta Karya," kata Ananta dalam acara Media Briefing DJKN secara virtual, Jumat (26/3/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ananta menyebut, ada puluhan rumah kumuh yang akan direnovasi oleh pemerintah melalui SMF, yaitu 30 rumah di Lubuk Linggau, 26 rumah di Manado, 27 rumah di Tanjung Pinang, dan 63 rumah di Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Ini target bersama Ditjen Cipta Karya rumah kumuh untuk 2021," ujarnya.
Renovasi rumah kumuh di Indonesia masuk dalam program peningkatan kualitas rumah di daerah kumuh melalui program KOTAKU (kota tanpa kumuh) dalam mengatasi daerah kumuh melalui renovasi/pembangunan rumah.
Pada tanggal 5 November 2020, SMF telah melakukan penandatangan nota kesepakatan dengan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR dan Pemerintah Kota Tangerang untuk peningkatan kualitas rumah di kelurahan Mauk, Tangerang. Sebelumnya SMF juga telah menjalin sinergi dengan DJCK Kementerian PUPR dan Pemerintah Daerah Pekalongan, Jawa Tengah.
Pembangunan rumah di daerah kumuh tersebut akan menggunakan dana Bina Lingkungan (BL) melalui Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM)/Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) yang kemudian disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui ketersediaan hunian yang layak, serta menciptakan lingkungan rumah yang sehat.
(hek/ara)