Garuda Istana Negara Ibu Kota Baru Tuai Kritik, Jokowi: Pradesain!

Garuda Istana Negara Ibu Kota Baru Tuai Kritik, Jokowi: Pradesain!

Soraya Novika - detikFinance
Sabtu, 03 Apr 2021 06:00 WIB
Konsep Desain Istana Ibu Kota Negara
Foto: Biro Pers Setpres

Sebelumnya, Nyoman Nuarta juga buka suara menanggapi kritikan dari berbagai pihak. Menurut Nyoman, Garuda adalah lambang yang paling mewakili Indonesia. Sejak diperkenalkan dan diresmikan dalam Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat (RIS) oleh Presiden Soekarno, 11 Februari 1950, Garuda Pancasila resmi menjadi lambang negara Indonesia.

Sejak itu pula Garuda tidak hanya dikenal sebagai burung mitologis, sebagaimana telah ditemukan dalam berbagai peninggalan arkeologis dan kitab-kitab klasik, tetapi telah menjelma menjadi pemersatu bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya sosok Garuda itu kuat, tak kenal menyerah, disiplin, penuh dedikasi, satya wacana, serta pemelihara keseimbangan dunia, benar-benar telah menjadi inspirasi seluruh bangsa.

Kini ketika menyebut kata Garuda, sambungnya, maka akan selalu identik dengan negara besar yang memiliki luas daratan mencapai 1.919.440 kilometer persegi serta lebih dari 17.508 pulau dengan sekitar 714 suku bangsa, yang memiliki 1.100 bahasa.

ADVERTISEMENT

"Sekarang, kalau menyebut nama burung Garuda, maka itulah Indonesia, negeri dengan sejarah panjang, yang dikarunia keragaman etnis dan bahasa, serta hutan tropis dengan kekayaan vegetasi yang tak ternilai harganya. Itu artinya, ketika kita menyebutkan nama Garuda, maka itulah sebuah rumah besar (istana) bagi persaudaraan, persatuan, dan kerukunan hidup bersama. Apalagi kalau kita ingat semboyan yang tertulis dalam pita yang dicengkeram hari- jari kaki Garuda, Bhineka Tunggal Ika, kita berbeda tetapi tetap menjadi satu jua," ujar Nyoman dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikcom, Kamis (1/4/2021).

Jadi pada posisi itu Istana Negara, tambah Nyoman Nuarta, akan menjadi simbol pemersatu bangsa, yang diharapkan dapat mengatasi segala perbedaan, segala silang pandang, segala keragaman adat istiadat dan prilaku, dan bahkan perbedaan kepercayaan dan agama.

"Simbol persatuan yang dilekatkan pada Garuda, dalam Istana Negara akan benar-benar ditransformasikan dan diwujudkan dalam sebentuk pola arsitektur dengan mempertimbangkan aspek-aspek estetik, nilai guna, serta manfaat bagi kemajuan dunia pariwisata Tanah Air," katanya.


(hns/hns)

Hide Ads