Banjir Kritik, Desainer Mau Ubah Rancangan Istana Ibu Kota Baru?

Banjir Kritik, Desainer Mau Ubah Rancangan Istana Ibu Kota Baru?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Sabtu, 24 Apr 2021 20:00 WIB
Desainer Istana Ibu Kota Baru
Foto: Vadhia Lidyana
Jakarta -

Seniman asal Bali, Nyoman Nuarta menjawab kritik desain Istana Presiden di ibu kota baru Kalimantan Timur (Kaltim). Desain yang digagas dirinya dan dirancang bersama timnya itu memenangkan sayembara yang digelar oleh pemerintah.

Kritik itu ditujukan pada desain Garuda di Istana Presiden. Namun, menurut Nyoman yang mengkritik karya dirinya dan timnya adalah kalangan arsitek. Sementara itu, menurutnya masyarakat menerima karya dirinya dan timnya itu.

"Masyarakat happy, apalagi dari Kalimantan. Masyarakat hampir saya nggak dengar mengeluh," kata Nyoman ketika ditemui detikcom di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (24/4/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nyoman mengatakan, desain itu sudah memenangkan sayembara, dan sudah diadu dengan karya-karya lain. Oleh sebab itu, ia mengatakan desain itu sebenarnya sudah final. Namun, memang perlu disesuaikan lagi dengan kondisi lingkungan di Kaltim dan kebutuhan terkait Istana Presiden itu sendiri.

"Sudah final sih, tapi kan bentuknya masih bisa kita sesuaikan lagi. Ada urusan ruang di dalam. Ada yang harus diperbesar, ada yang nggak perlu. Lalu kondisi tanahnya seperti apa. Apa bisa dengan struktur seperti itu? Nah itu kan macam-macam," tutur dia.

ADVERTISEMENT

Nyoman menegaskan, desain itu tak ia buat sendirian. Ia mengatakan, meski latar belakangnya hanyalah seniman patung, namun dirinya turut berkolaborasi dengan arsitek, ahli struktur, ahli lingkungan, dan sebagainya dalam menyelesaikan desain tersebut.

"Saya kan penggagas saja. Ahli-ahlinya dari arsitek segala macam itu terlibat di sana. Ahli konstruksi, ahli environment. Kan sekarang ada green design, itu semua ada yang terlibat di kita. Saya cuma memberi idenya ini begini, begitu, cocok nggak? Kalau nggak cocok bagaimana? Jadi tidak bekerja sendiri, ini menganggap saya bekerja sendiri," terang Nyoman.

Ia mengatakan, desain dasar yang dikerjakannya akan rampung dalam waktu sekitar 2 minggu ke depan. Setelah itu, baru ia serahkan kepada pemerintah untuk dilakukan lelang untuk menetapkan kontraktor. Namun, Nyoman mengatakan lelang itu pun baru akan diadakan setelah Undang-undang (UU) Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim sudah disahkan.

"Pembangunannya setelah basic desain selesai, kita kan dikasih waktu 2-3 minggu, itu akan ditenderkan kalau sudah ada UU IKN, baru bisa ditenderkan," tandas Nyoman.

(fdl/fdl)

Hide Ads