Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto menambahkan, ada banyak faktor yang mempengaruhi keputusan masyarakat tetap bertahan di huniannya.
"Jika memang daerah tersebut sudah mengikat secara geografis, strategis, dan karena komunitas, properti di sana tetap akan tinggi harganya," kata Ferry dalam media briefing secara virtual, Rabu (6/10/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mencontohkan, misalnya untuk kawasan padat Kelapa Gading. Meski sering banjir, warga di sana tidak pernah berpikiran untuk pindah. Bahkan, bisa dikatakan warga sudah terbiasa dengan kondisi seperti itu.
"Contoh di Kelapa Gading selalu banjir, tapi saya tidak melihat ada orang yang kapok," tuturnya.
Sekedar diketahui, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) sebelumnya menyebutkan, Jakarta Utara termasuk dalam daerah yang terjadi penurunan tanah terparah.
"Datanya Jakarta Utara turun 10-12. Itu yang paling parah kalau kita lihat di Pluit, selain karena tanahnya konsolidasi tapi juga banyak air tanah yang diambil," kata Basuki di kantor KemenPUPR, Senin (5/10/2021).
(zlf/zlf)