Pandemi COVID-19 diprediksi akan cepat berakhir seiring dengan gencarnya vaksinasi yang dilakukan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan jika tahun 2022 kondisi pandemi akan terkendali.
Kondisi ini merupakan angin segar untuk para pelaku industri nasional. Apalagi beberapa sektor industri seperti properti mulai bangkit dan tumbuh lebih cepat dibandingkan tahun lalu. Aktivitas masyarakat disebut akan kembali normal. Kondisi ini mendorong peningkatan kebutuhan terhadap perkantoran dan hunian.
"Dampaknya, terjadi kebangkitan sektor properti dan perekonomian juga dapat berputar lebih cepat," kata Aldi, Rabu (27/10/2021).
Dia menyebutkan dengan berakhirnya pandemi dan penyebaran COVID-19 yang terkendali akan menjadi momentum percepatan bisnis properti. Berbagai insentif yang diberikan pemerintah juga akan semakin optimal jika kondisi ekonomi kembali pulih.
Sejak pandemi terjadi awal tahun lalu, konsumsi di sektor properti telah bergeser ke kawasan rumah tapak dengan fasilitas yang lengkap. Seperti infrastruktur yang terhubung dengan teknologi informasi dan fasilitas yang mendukung aktivitas penghuni seperti sarana olahraga dan berbagai kebutuhan sosial lainnya.
Aldi mengatakan meningkatnya kebutuhan properti membuka window opportunity untuk membeli properti dalam 1-2 tahun ke depan. Dalam rentang dua tahun ke depan mungkin harga properti masih stabil, tapi setelah itu harga akan naik gila-gilaan.
Apalagi, kata Aldi, harga properti sedang terkoreksi dan bunga KPR masih sangat rendah. "Jadi sekarang affordability itu menjadi sedikit terpecahkan dengan KPR dan KPA yang murah. Dalam situasi ini developer harus siap karena berbagai faktor itu sangat bagus untuk properti," jelasnya.
(kil/fdl)