Pengembang kini banyak membangun hunian yang menempel dengan akses transportasi, atau biasa dikenal dengan transit oriented development (TOD). Apa untungnya punya hunian di berkonsep TOD?
Di kota besar, konsep TOD sudah tak asing dan dinilai jadi keharusan. TOD juga sudah dikembangkan di kota-kota besar di dunia. TOD bisa mendukung mereka melakukan aktivitas kerja dengan cepat karena bisa menghemat waktu dari hunian ke tempat kerja, tak bermacet-macet dan menghabiskan biaya transportasi yang besar.
Di Jakarta, rata-rata biaya transportasi untuk kalangan pekerja bisa mencapai 30-an persen dari penghasilan bulanan. Bandingkan dengan di Singapura yang hanya 4,8 persen atau Hong Kong 6,1 persen. Fakta-fakta ini yang membuat hunian TOD kian aktual khususnya untuk para pekerja di CBD Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Direktur PT Urban Jakarta Propertindo Tbk (URBN), Bambang Sumargono, pengembang proyek TOD Urban Suites di Jalan Caman Raya, Jatibening, Bekasi, mengatakan, ada banyak kelebihan dan kenyaman dengan berhunian di kawasan TOD khususnya yang terkait aksesibiitas ke berbagai kawasan dengan adanya transportasi publik dan memenuhi berbagai kebutuhan maupun lifestyle di dalam kawasannya. Menggunakan sarana LRT dari sini hanya membutuhkan 15 menit untuk ke CBD Kuningan maupun Sudirman.
"Konsep TOD itu tren yang menjadi keniscayaan di kota-kota besar dan justru menjadi peluang untuk pekerja di CBD Jakarta mendapatkan hunian beserta fasilitasnya yang sesuai dengan lifestyle-nya. Tapi perhatikan juga konsep TOD yang ditawarkan, di Urban Suites ada banyak keunggulan yang bisa menjadi solusi hunian hingga investasi," ujar Bambang dalam keterangannya, (31/10/2021).
Benefit lainnya, hunian yang terintegrasi dengan stasiun seperti ini akan menjamin crowded dan belum pernah ada stasiun yang makin sepi, pastinya justru makin ramai. Data KAI mengatakan di tahun pertama, LRT Cikunir 1 memiliki traffic hingga 10 ribu orang setiap harinya. Hal ini akan memastikan investasi unit terkait dengan potensi sewa, terlebih unit yang dipasarkan jumlahnya terbatas.
Dia mencontohkan proyek besutannya, Urban Suites yang sudah mengadopsi konsep TOD. Secara alamiah bila kita ke mal tentunya akan mencari parkir di spot yang paling dekat dengan pintu masuk dan konsep ini diterapkan di Urban Suites. Sebagai proyek mixed use seluas 1,4 ha (3 tower/900 unit), Urban Suites terintegrasi langsung (0 meter) dengan Stasiun LRT Cikunir 1 di Jatibening melalui sebuah jembatan yang menghubungkan pintu keluar ke koridor rel LRT dan Mal Urban Suites (4 lantai/30 ribu m2). Jadi dari unit apartemen hanya selangkah ke stasiun dan ke mal.
Bukan hanya sarana transportasi publik LRT, Urban Suites menjadi proyek TOD dengan lokasi unik karena memiliki tiga akses melalui Jalan Caman Raya, exit tol Jatibening, dan tersambung langsung ke jembatan dari Stasiun LRT Cikunir 1 Jatibening. Situasi ini akan terus meningkatkan potensi captive market yang pasti dan menciptakan okupansi sewa yang tinggi sehingga unit ini juga menjadi instrumen investasi yang sangat menarik terlebih dengan unit yang limited sehingga menciptakan situasi demand lebih besar dibandingkan suplai.
Mengutip, urbansuites.co.id, Urban Suites juga menjadi proyek yang mendapatkan dukungan penuh dari Pemkot Bekasi terkait lokasi, fasilitas, maupun konsep pengembangan kawasannya. Walikota Bekasi Rahmat Effendi akan menjadikan proyek ini sebagai percontohan dan pilot project untuk pengembangan konsep TOD terlebih lokasinya yang berbatasan langsung dengan Jakarta. Konsep lebih lengkapnya bisa dilihat di Instagram @theurbansuites.
"Pada 11 Oktober 2021 lalu kami telah menandatangani kerja sama antara URBN dengan Pemkot Bekasi untuk pembangunan fasilitas pendukung TOD berupa halte, pedestrian, lay bay, hingga jalur sepeda sebagai bentuk kerjasama dengan pemkot terkait operasional LRT dan nantinya untuk kelancaran di kawasan," beber Bambang.
(zlf/zlf)