Konsep TOD yang benar, jelas Bambang, bukan sekadar berjarak 400-800 meter ke stasiun tapi jalurnya tidak boleh terputus misalnya dibatasi oleh jalan. Kawasan TOD juga harus memiliki kompleksitas berbagai fungsi properti atau mixed use yang saling terintegrasi. Selama ini yang banyak ditawarkan hanya kedekatan atau transit adjacent development (TAD) dan bukan TOD.
Kawasan TOD Urban Suites juga sangat tepat menjadi pionir kawasan TOD terlebih aksesibilitasnya yang mudah karena berada di mulut tol Jatibening. Saat ini traffic atau komuter terbesar yang masuk ke Jakarta itu dari Bekasi sehingga bisa dibayangkan efisiensi maupun penghematan dengan adanya Stasiun LRT ini. Di sisi lain, kepadatan di Stasiun LRT Cikunir 1 Jatibening ini akan menambah potensi unit properti baik nilai capital gain maupun potensi disewakan. Untuk lebih jelasnya terkait potensi proyek ini bisa dilihat di Instagram @urbansuites.co.id.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sudah jelas kalau transportasi masal itu sebuah keniscayaan dari perkembangan perkotaan. Kita bisa lihat semua transportasi publik kita yang berbasis rel seperti KRL, MRT, dan LRT semuanya terus meningkat dan menjadi pilihan masyarakat. Jadi kita tengah shifting dari kendaraan pribadi ke transportasi umum yang aman dan nyaman seperti tren kota-kota dunia," imbuh Bambang.
URBN saat ini sedang mengembangkan terus proyek berbasis TOD. Beberapa proyek yang sedang dikerjakan adalah LRT City Jatibening (Gateway Park) dan LRT City Ciracas (Urban Signature) yang berkolaborasi dengan PT Adhi Commuter Properti, Taman Sari Urban Sky, dan TOD Caman Urban Suites.
(dna/dna)