Harga Properti Dekat Stasiun LRT Bisa Melesat Tinggi, Ini Sebabnya

Harga Properti Dekat Stasiun LRT Bisa Melesat Tinggi, Ini Sebabnya

Dana Aditiasari - detikFinance
Selasa, 30 Nov 2021 16:03 WIB
TOD
Foto: TOD (istimewa)

Menurut Bambang, membeli produk properti butuh ketelitian dalam melihat potensi jangka pendek dan jangka panjang. Salah satunya bisa dilihat bagaimana pertumbuhan infrastruktur transportasi publik seperti MRT dan LRT telah mendorong kenaikan harga properti di sekitarnya.

Tren properti dekat dengan stasiun juga memiliki keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan properti konvensional karena kunci utama dalam kenaikan harga properti berada pada tingkat jumlah pengunjung di kawasan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Gampangnya, tidak ada stasiun yang makin lama makin sepi justru makin ramai dan ini menjadi salah satu faktor yang akan meningkatkan investasi properti di Urban Suites. Kami menawarkan integrasi hunian dengan akses langsung ke Stasiun LRT Cikunir 1 Jatibening (0 meter). Dengan konsep mixed-use yang menghadirkan mal serta hotel bintang empat di TOD Caman ditambah akses langsung dari pintu tol Jatibening dan Jalan Caman Raya akan terus mendorong value proyek ini," katanya.

Mengutip www.urbansuites.co.id, investasi di Urban Suites akan terus meningkat karena menjadi pilot project kawasan TOD di Bekasi. Menurut data PT KAI, TOD Jatibening ini akan melayani 10 ribu komuter setiap harinya pada tahun 2022 dan akan terus meningkat dengan proyeksi 12 persen per tahun.

ADVERTISEMENT

Sebagai gambaran, konsultan dan manajemen properti Jones Lang LaSalle (JLL) menyebutkan, peningkatan pengunjung di Blok M Plaza, Jakarta Selatan, dari tahun 2018 yang hanya 10 ribu melonjak dua kali lipat menjadi 25 ribu dalam kurun waktu setahun setelah terintegrasi dengan skybridge ke stasiun MRT.

Terkait traffic, Urban Suites atau TOD Caman ini akan mengalami situasi seperti koridor Tebet maupun Casablanka yang area komersialnya menjadi hidup karena menjadi persinggahan sementara para pekerja CBD Jakarta yang pulang ke Bekasi sambil menunggu lalu lintas lebih lancar. Di sisi lain, kawasan Urban Suites berada di perbatasan antara Jakarta Timur dan Bekasi Barat yang dikelilingi banyak perumahan kelas menengah.

Akhirnya, Urban Suites akan menjadi meeting point baru karena dalam radius 3-4 km tidak ada fasilitas komersial berupa mal yang akan membuat tempat ini menjadi persinggahan utama. Urban Suites juga menghadirkan airport city check-in pertama di Indonesia untuk menitip bagasi (baggage drop) bagi mereka yang akan berpergian menggunakan pesawat.

Karena itu bisa dibayangkan, dengan traffic yang terus meningkat bukan hanya dari aktivitas stasiun tapi juga mal, transit hub, dan baggage drop ke bandara. Hal ini tentunya akan terus meningkatkan investasi unit apartemen Urban Suites yang jumlah unitnya pun terbatas sehingga akan menciptakan kondisi dimana demand lebih besar dari suplai sehingga mendorong kenaikan harga unit dan sewanya.

Pada Instagram @urbansuites.co.id juga bisa dilihat kalau pilot project Bekasi Urban Suites ini akan dibangun di atas lahan seluas 1,4 hektar dengan nilai proyek mencapai Rp2,3 triliun. Saat ini URBN juga telah bekerjasama dengan PT Waskita Karya (Persero) Tbk sebagai kontraktor utama pembangunan Urban Suites.

"Saat ini kita bisa lihat peningkatan investasi properti di sekitaran Stasiun MRT. Kita bisa bayangkan bagaimana nanti kalau LRT sudah beroperasi pada pertengahan tahun depan yang tentunya akan terus meningkatkan harga unit di sini. Jadi teliti sebelum membeli dan berinvestasi tapi juga harus cepat kalau tidak mau ketinggalan," pungkas Bambang.


(dna/zlf)

Hide Ads