Perumahan di Pamulang bisa jadi salah satu lokasi untuk tempat tinggal atau investasi. Wilayahnya yang terus berkembang membuat harga tanah dan bangunan turut merangkak naik.
Tim d'House Hunter mendapat informasi tersebut dari tenaga pemasar perumahan. Britania Hills misalnya, pada 2020 melepas unit dengan harga Rp 600 jutaan untuk luas tanah dan bangunan 60/54, tapi kini untuk tipe yang sama dilepas di kisaran Rp700 jutaan.
"Itu pada saat kita baru launching segitu, sekarang mah sudah nggak bisa, sudah Rp 700 jutaan ke atas semua. Beberapa cluster baru di sekitar kami semakin banyak, semakin banyak perumahan, semakin hidup perekonomian di daerah Pamulang," kata Marketing Britania Hills, Dimas saat berbincang dengan detikcom, Selasa (21/12/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu juga dengan pengakuan dari warga yang sudah lama tinggal di Pamulang bernama Jessica. Sebagai masyarakat asli, dia menyebut pada 2016 harga tanah di Pamulang paling mahal Rp 1 jutaan per meternya, sedangkan saat ini bisa Rp 3 juta sampai tembus Rp 6 jutaan per meternya, tergantung di mana lokasi persisnya.
"Tanah per meternya sekarang Rp 6 jutaan daerah Pamulang, ada juga yang masih Rp 3 jutaan tergantung lokasi tempatnya. Kalau 5 tahun yang lalu nggak sampai jutaan, paling mahal sejuta deh," terangnya.
Terkait hal itu, Pengamat Properti Panangian Simanungkalit mengatakan selama memiliki akses yang bagus, maka hunian tersebut akan diburu orang. Harga perumahannya juga akan mengalami kenaikan seiring akses yang tersedia semakin lengkap.
"Selama transportasinya bagus, biasanya sih orang cari transportasi, aksesnya kan. Jadi karena sudah ada jalan tol di sana itu yang membuat dia lumayan," katanya saat dihubungi.
(aid/dna)