Jakarta -
Perancang Kawasan Istana Negara IKN, Nyoman Nuarta mengungkap bagaimana perjalanan desain istana yang digarapnya dipilih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Nyoman bercerita awalnya dia hanya diminta menjadi sebagai dewan juri dalam sayembara pertama mendesain kawasan IKN. Saat itu yang meminta adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sekitar tahun 2018-2019. Diakui, saat itu belum ada kesempatan bertemu dengan Jokowi.
"Akhirnya malam-malam saya lari menuju Kuta, saya datang ke situ ketemulah Pak Basuki. Karen dari Ubud ngebut sudah telat. Terus ngomong 'Pak Nyoman saya sudah ngomong dengan Pak Presiden Pak Nyoman dimasukkan sebagai dewan juri'. 'Oh iya terima kasih,' saya bilang," kata Nyoman dalam program Ask d'Boss detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian akhirnya Nyoman aktif sebagai dewan juri kawasan IKN di Jakarta. Saat itu yang menang adalah tim arsitek dari Sofian Sibarani. Berjalannya waktu, ternyata desain itu tidak bisa digunakan karena permasalahan perbedaan desain dan kontur tanah di kawasan yang akan dijadikan IKN.
"Menanglah Sibarani itu, saya yang menangkan. Setelah itu kita juga berpikir desainnya cukup bagus. Tetapi ternyata berbeda. Lokasi sekarang itu kontur tanah itu luar biasa itu. Jadi sebagian itu desain awal tidak mungkin diterapkan," ucapnya.
Barulah beberapa lama kemudian, Nyoman mengaku dipanggil oleh Kementerian PUPR untuk berpartisipasi untuk mendesain Kawasan Istana Negara di IKN. Nyoman mengatakan ada 12 desain yang diminta, mulai dari Istana, Gedung DPR, tempat ibadah, dan lainnya.
"Diminta dalam waktu 10 hari," ujarnya.
Dalam sayembara itu, Nyoman mengatakan ada empat arsitek lainnya yang diikutsertakan dan dirinya. Setelah 10 hari berlalu untuk waktu mendesain, dipanggil semua peserta sayembara untuk mempresentasikan desain IKN di hadapan Menteri PUPR dan Dirjen.
"Kita tampilkan dalam bentuk video-video. Tetapi tidak sesempurna itu, karena kita tidak tahun kontur tanahnya seperti apa dan sebagainya. Kita buatlah dengan info yang kita dapatkan. Tanahnya cuma 30 sekian hektar tetapi permintaannya banyak sekali," tuturnya.
Setelah itu, karena COVID-19 yang melanda, cukup lama untuk menunggu pengumuman siapa yang memenangkan sayembara itu. "Tetapi ada mulai gosip-gosip saya dengar bahwa kita dipilih desain istana dan masjid agung," ucapnya.
Di tengah gosip tersebut, Nyoman mengatakan setahun kemudian dirinya dipanggil oleh pemerintah untuk membuat dasar desain (basic design) Kawasan Istana Negara di IKN. Tidak sendirian, desain tersebut juga melibatkan 70 orang tim Nyoman Nuarta yang terdiri dari ahli-ahli.
"Jadi basic desain ini sudah melibatkan ahli-ahli. Jadi ada 70 orang yang terlibat, ada profesor dokter, ahli struktur, ahli green building, ahli jalan, ahli jembatan. Tim ini saya yang usulkan, orang-orang termasuk landscape, juga studi green building, ini kan berkaitan dengan panas dinginnya di sana," ungkapnya.
Selama diminta mendesain, Nyoman mengaku tidak ada arahan dan permintaan khusus dari Jokowi. Ia mengatakan Jokowi tidak ikut campur dalam pembuatan desain dasar tersebut.
"Beliau ini Presiden yang sangat terbuka, yang paham terhadap seniman terhadap arsitek. Jadi nggak ada ikut campurnya, jangn pernah percaya itu. Nggak ada ikut campur," katanya.
Saat ini, proses desain sudah masuk desain yang dikembangkan dengan luasan tanah yang lebih besar lagi. Jika sebelumnya 30 hektar, kemudian 55 hektar, untuk desain barunya sudah menggunakan 90 hektar tanah.
"Tetapi kita ajukan taman ke depan itu, ini sebenarnya ada gambarnya tetapi belum kita launching. Nah itu 90 hektar di depan istana panjang. Kurang lebih di depan istana itu ada 2,5 kilometer. Wajarnya ribuan hektar kenapa kita bersempit-sempit," jelasnya.
Kini proses desain Kawasan Istana di IKN masuk ke Detail Engineering Design (DED) dan menunggu tender yang akan memenangkan proyek tersebut. Nyoman mengatakan dirinya tetap diminta Jokowi untuk mengawasi dalam proses tersebut juga.
"Saya diminta mengawasi agar nggak berubah. Karena beliau sudah happy dengan desain itu. Jadi saya disuruh terlibat," imbuhnya.
Dalam video yang didapat detikcom dari tim Nyoman Nuarta, kawasan Istana Negara didesain cukup megah dan luas. Kawasan itu terdiri dari Istana Negara, Kantor Presiden, masjid, tempat parkir, tempat pemadam kebakaran, tempat istirahat Paspampres, danau buatan hingga akan ada botanical garden.