Desain dasar Kawasan Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) baru sudah dirilis. Berdasarkan gambar yang telah tersebar, istana negara di IKN sangat berbeda dengan yang ada di Jakarta.
Desain yang dibuat oleh seniman pematung Nyoman Nuarta itu, terpampang gagahnya burung garuda yang menjadi lambang negara Indonesia. Sebagai perancang, Nyoman Nuarta menjelaskan beda istana negara yang sudah ada dan yang untuk di IKN.
"Begini istana kita itu bukan istana, dijadikan istana oleh kita tadinya rumahnya bos-bos belanda. Itu saya nggak mau itu lagi. Kita harus bangkit menjadi manusia Indonesia punya identitas sendiri, ini yang harus kita kejar," katanya dalam program Ask d'Boss detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menegaskan tidak ingin meniru bagaimana negara-negara lain membangun istana negara.
"Bagaimana bisa bangsa yang berdaulat kalau kita saja niru, rumah kita tiru, istana kita tiru. Sampai ada yang ngajarin saya kenapa nggak seperti di Washington DC, saya bilang 'eh kamu itu melayu, kamu itu punya walaupun jelek, tunjukkan diri kamu sendiri,'" lanjutnya.
Memilih lambang garuda sebagai objek yang kental di istana negara IKN menjadi alasan utama tidak meniru dan membuktikan Indonesia memiliki ciri khas sendiri. Dengan lambang garuda, menurut Nyoman telah mewakili ribuan suku di Indonesia.
"Bagaimana kita bisa membangun suatu identity dari masing-masing suku, masing-masing punya rumah khasnya, ada tekstilnya, ada ornamennya, makanannya dan sebagainya. Saya tidak mau desain istana itu menjadi hanya menampilkan sosok-sosok tertentu saja, kekhasan. Jadi harus merasa dimiliki seluruh bangsa," jelasnya.
Tentunya, lambang garuda yang digunakan oleh Indonesia tetap berbeda dengan negara lainnya. "Negara negara pakai lambang garuda itu banyak sekali. Ada Jerman, Amerika hampir banyak. Nanti coba aja browsing. Tetapi Garuda kita beda dong, itu loh," lanjutnya.
Lihat juga Video: Nyoman Nuarta: Menangkis Badai Kritik Desain Istana IKN