5 Jawaban Menohok Nyoman Nuarta Saat Diterpa Kritikan Desain Istana IKN

5 Jawaban Menohok Nyoman Nuarta Saat Diterpa Kritikan Desain Istana IKN

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 21 Feb 2022 21:30 WIB
NuArt Sculpture Park - I Nyoman Nuarta
Foto: dok.detikFood
Jakarta -

Seniman Nyoman Nuarta sempat diterpa kritikan dari berbagai pihak, khususnya dari kalangan arsitek yang tergabung dalam Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Pasalnya, Nyoman yang terkenal sebagai pematung memang tidak dikenal sebagai seorang arsitek.

Nyoman pun menepis berbagai kritikan yang dia dapatkan. Berikut ini jawaban menohok Nyoman Nuarta:

1. Menggeluti Dunia Arsitek Sejak SMA

Nyoman mengatakan telah menggeluti dunia arsitektur sejak semasa SMA. Nyoman bercerita, pada saat SMA pernah ditugaskan untuk membuat sebuah lapangan sepak bola dan pernah membuat beberapa bangunan arsitek lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari SMA sudah membuat bangunan-bangunan arsitek itu dikerjakan digambar sendiri. Saya kan SMA, tadinya orang-orang di kampung saya akan ambil arsitek kan ada insinyur kan di kampung kalau insinyur naik kelas. Nah itu jadi semua termasuk dokter saya mengharapkan saya jadi arsitek," katanya dalam program Ask d'Boss detikcom, Senin (21/2/2022).

Bahkan setelah lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dari jurusan seni patung, Nyoman mengatakan kala itu mendirikan biro arsitektur yang masih ada sampai saat ini. Tepatnya pada 1975 bernama Studio Nyoman Nuarta.

ADVERTISEMENT

"Saya sebenarnya kalau formalnya dari tahun 1975 sudah membuat biro arsitek bukan biro patung. Jadi supaya kenal saya seorang arsitek bukan barang baru, cuma memang pekerjaan saya kebanyakan pekerjaan pribadi seperti GWK, seperti Monjaya, itu kan pekerjaan pribadi," ucapnya.

"Buat saya arsitek itu gelarnya insinyur atau arsitek, arsitek gelarnya arsitek. Nah yang lebih penting karyanya atau gelarnya? Tinggal pilih itu," tambahnya.

2. Mendesain Istana IKN Tak Sendirian

Nyoman menegaskan, dalam merancang desain kawasan istana negara di IKN, dipersiapkan secara matang. Bahkan dia mengaku tidak sendirian. Nyoman mengatakan telah melibatkan sekitar 70 orang yang terdiri dari para ahli. Oleh sebab itu dirinya dan tim tidak hanya memikirkan estetika dari desain istana negara di IKN ini.

"Jadi basic desain ini sudah melibatkan ahli-ahli. Jadi ada 70 orang yang terlibat, ada profesor dokter, ahli struktur, ahli green building, ahli jalan, ahli jembatan," ujarnya.

"Tim ini saya yang usulkan, orang orang termasuk landscape, juga studi green building, ini kan berkaitan dengan panas dinginnya di sana. Kita ingin membuat gedung ini nyaman. Jadi orang-orang yang tidak paham bekerja membangun proyek yang besar, jadi dia pikir saya semua," tambahnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

3. Klaim Persiapan Desain Paling Lengkap

Nyoman meyakini telah mempersiapkan berbagai hal dalam mendesain kawasan istana di IKN, meski waktu yang diberikan hanya 10 hari dalam sayembara. Desain yang diminta pun dalam sayembara ini ada 12 desain.

"Waktu kita paparan, maaf nih cuma kita yang lengkap, ini boleh tanya ke Menterinya, kita yang lengkap. Bukan sekedar sketsa, konsep ada, gambar ada, bahkan video. Memang tidak sempurna namanya juga 10 hari tapi kita memperlihatkan kemampuan kita. Itu penting," ucapnya.

4. Sindir Arsitek Mau Buat Undang-undang

Menurutnya, rencana pembuatan Undang-undang yang disebut akan dilakukan oleh kalangan arsitek bisa membuat pengkotak-kotakan dan membatasi kreativitas.

"Makanya agak aneh saya dengar arsitek mau buat Undang-undang arsitek, saya pikir bingung banget saya. Saya pikir undang-undang itu akan membatasi kreativitas. Ini seperti mau menjegal jegal orang gitu loh," tambahnya.

Nyoman menjelaskan, pada tahun 1976 dirinya dengan grup seni rupa pernah menolak adanya pembatasan kreativitas melalui 'isme-isme'.

"Terus ada pengkotakan-pengkotakan itu kita sikat itu. Itulah apa yang Anda lihat sekarang seni rupa sekarang luar biasa kebebasannya kreativitasnya, itu seniman Indonesia. Itu usaha kita tahun itu berapa tahun lalu. Masa sekarang arsitek kita masih seperti itu itu, membatas-batasi diri," ungkapnya.

5. Tepis Isu Tim Sukses Jokowi

Nyoman juga menepis isu yang menuduh dirinya telah lama kenal dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia mengaku baru kenal Jokowi beberapa tahun belakangan ini dan baru berkesempatan berbincang saat sudah terpilih dalam sayembara desain IKN.

Nyoman mengatakan, pertama kali bertemu pada saat Perdana Menteri India, Narendra Modi berkunjung ke Indonesia pada 2018.

Pertemuan itu dilakukan saat Modi ingin melihat karya Nyoman Nuarta yakni Patung Kuda Arjuna Wijaya di daerah Thamrin. Saat itulah Perdana Menteri India Modi, yang memperkenalkan Nyoman dengan Jokowi.

"Jadi isu yang dituduhkan kepada saya Nyoman Nuarta jelas yang dipilih karena tim suksesnya Pak Jokowi, katanya. Itu berat banget, ya tapi nggak apa apa," imbuhnya.


Hide Ads