Seniman Nyoman Nuarta sempat diterpa kritikan dari berbagai pihak, khususnya dari kalangan arsitek yang tergabung dalam Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Pasalnya, Nyoman yang terkenal sebagai pematung memang tidak dikenal sebagai seorang arsitek.
Nyoman pun menepis berbagai kritikan yang dia dapatkan. Berikut ini jawaban menohok Nyoman Nuarta:
1. Menggeluti Dunia Arsitek Sejak SMA
Nyoman mengatakan telah menggeluti dunia arsitektur sejak semasa SMA. Nyoman bercerita, pada saat SMA pernah ditugaskan untuk membuat sebuah lapangan sepak bola dan pernah membuat beberapa bangunan arsitek lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari SMA sudah membuat bangunan-bangunan arsitek itu dikerjakan digambar sendiri. Saya kan SMA, tadinya orang-orang di kampung saya akan ambil arsitek kan ada insinyur kan di kampung kalau insinyur naik kelas. Nah itu jadi semua termasuk dokter saya mengharapkan saya jadi arsitek," katanya dalam program Ask d'Boss detikcom, Senin (21/2/2022).
Bahkan setelah lulus dari Institut Teknologi Bandung (ITB) dari jurusan seni patung, Nyoman mengatakan kala itu mendirikan biro arsitektur yang masih ada sampai saat ini. Tepatnya pada 1975 bernama Studio Nyoman Nuarta.
"Saya sebenarnya kalau formalnya dari tahun 1975 sudah membuat biro arsitek bukan biro patung. Jadi supaya kenal saya seorang arsitek bukan barang baru, cuma memang pekerjaan saya kebanyakan pekerjaan pribadi seperti GWK, seperti Monjaya, itu kan pekerjaan pribadi," ucapnya.
"Buat saya arsitek itu gelarnya insinyur atau arsitek, arsitek gelarnya arsitek. Nah yang lebih penting karyanya atau gelarnya? Tinggal pilih itu," tambahnya.
2. Mendesain Istana IKN Tak Sendirian
Nyoman menegaskan, dalam merancang desain kawasan istana negara di IKN, dipersiapkan secara matang. Bahkan dia mengaku tidak sendirian. Nyoman mengatakan telah melibatkan sekitar 70 orang yang terdiri dari para ahli. Oleh sebab itu dirinya dan tim tidak hanya memikirkan estetika dari desain istana negara di IKN ini.
"Jadi basic desain ini sudah melibatkan ahli-ahli. Jadi ada 70 orang yang terlibat, ada profesor dokter, ahli struktur, ahli green building, ahli jalan, ahli jembatan," ujarnya.
"Tim ini saya yang usulkan, orang orang termasuk landscape, juga studi green building, ini kan berkaitan dengan panas dinginnya di sana. Kita ingin membuat gedung ini nyaman. Jadi orang-orang yang tidak paham bekerja membangun proyek yang besar, jadi dia pikir saya semua," tambahnya.
Bersambung ke halaman selanjutnya.