Jakarta -
Kawasan Cibitung berada di pinggir Bekasi dan berbatasan dengan kawasan industri di daerah Cikarang. Wilayah yang strategis itu, memungkinkan harga jual rumah di sini di masa mendatang akan semakin naik.
Setidaknya itu yang disampaikan Marketing Golden Cibitung Laila. Menurutnya, properti di Cibitung akan semakin meningkat, sehingga cocok untuk dijadikan hunian maupun investasi.
"Kami mengedepankan hunian, dan akses yang oke buat masyarakat. Di sini, untuk rumah tipe 27 aja di harga pertama tahun 2019 senilai Rp 395 juta, dan sekarang di tahun 2022 sudah ada di harga Rp 440 juta. Itu kan nilai naiknya jauh banget," kata Laila kepada detikcom, ditulis Jumat (11/3/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengakuan kenyamanan hunian dan kenaikan harga rumah juga diungkapkan dari warga yang sudah lama tinggal di Cibitung bernama Asri.
"Saya sudah tinggal di rumah yang ada di Metland Cibitung dari 2015. Walaupun suami kerja di Jakarta, saya tetap pilih ambil di sini karena rumah di Jakarta harganya sudah selangit. Fasilitas dan aksesnya juga udah lengkap kok. Pas 2015, saya beli rumah di harga Rp 200 jutaan aja, eh taunya sekarang rumah di Metland paling murah aja udah di harga Rp 500 jutaan," katanya kepada detikcom ditulis Jumat (11/3/2022).
Marketing Permata Nusa Indah Cibitung Nadia juga menjelaskan adanya kenaikan harga rumah di perumahan tempat ia bekerja itu.
"Jangan kaget, sebagai contoh di perumahan ini juga setiap bulan bisa ada perubahan harga. Untuk gambarannya, tahun 2019 ukuran rumah 31/90 harganya masih Rp 240 juta, sekarang di tahun 2022 udah di harga Rp 348 juta. Dalam waktu 3 tahunan, kenaikannya bisa lebih dari Rp 100 juta dong," tegasnya.
Lalu, apa saja faktor yang mengakibatkan harga properti rumah bisa meningkat di suatu wilayah? Buka halaman selanjutnya.
Pengamat Properti Ali Tranghanda mengatakan, peningkatan harga properti sangat tergantung dari lokasi, termasuk didalamnya jaringan infrastruktur baik eksisting maupun rencana.
"Arah perkembangan sebuah wilayah juga menentukan pergerakan harga yang ada," kata Ali saat dihubungi detikcom (11/3/2022).
Sejalan dengan Ali, Senior Associate Director Research Colliers International Indonesia Ferry Salanto juga mengatakan, faktor utama peningkatan harga akan dipacu oleh aksesibilitas dan fasilitas.
"Kalau di daerah pinggiran nggak ada infrastruktur yang memadai, ya akan sulit bagi rumah itu harganya naik. Kenaikan harga juga dipacu karena tersedianya banyak fasilitas yang bisa menunjang kehidupan masyarakat sehari-hari," jelasnya saat dihubungi detikcom (11/3/2022).
Ferry juga menambahkan, potensi kenaikan harga rumah juga bisa dilihat, dari apakah rumah tersebut berada disuatu cluster yang memang tertata dengan bagus atau tidak.
"Potensi kenaikan yang paling tinggi itu adalah manakala, pendukung-pendukung (akses dan fasilitas) tersebut belum jadi atau belum terlihat wujudnya, tapi sudah pasti akan ada disitu, karena kalau pendukung sudah jadi, otomatis kita belinya juga udah mahal," tambahnya.
Adanya jalan tol Cilincing-Cibitung dan tol JORR 2 yang saat ini masih dalam proses pembangunan itu, telah menjadi faktor pemicu kenaikan harga properti di daerah Cibitung kedepannya.
Bagaimana prospek investasi rumah untuk masa mendatang?
"Rumah masih akan menjadi primadona ke depan, saat ini pasar masih bergerak ke segmen menengah atas, namun diperkirakan pasar akan kembali gemuk di segmen menengah seiring dengan meredanya pandemi dan meningkatnya daya beli di segmen ini," jelas Ali.
Dari ulasan di atas, bisa menggambarkan bahwa Cibitung bisa menjadi wilayah yang patut diperhitungkan untuk dijadikan pilihan untuk tempat hunian hingga investasi.