SoftBank Beberkan Alasan Tak Jadi Investasi di IKN Nusantara

SoftBank Beberkan Alasan Tak Jadi Investasi di IKN Nusantara

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 21 Mar 2022 16:03 WIB
Pekerja dibantu alat berat memperbaiki Jalan Semboja-Sepaku yang sempat rusak di Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Minggu (13/3/2022). Jalan tersebut merupakan akses menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dari Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Jakarta -

SoftBank Group Corp telah menyatakan untuk tidak akan berinvestasi dalam proyek pembangunan Ibu Kota baru Indonesia (IKN Nusantara). Hal ini disampaikan langsung oleh juru bicara perusahaan.

"SoftBank meneruskan proyek tersebut tetapi terus berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan portofolio Vision Fund," kata juru bicara SoftBank dilansir dari Reuters, Jumat (11/3).

Sebelumnya pada Januari 2020 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, sempat mengatakan bahwa SoftBank telah menawarkan hingga US$ 40 miliar untuk proyek tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun baru-baru ini Luhut menegaskan Founder dan CEO Softbank yaitu Masayoshi Son dipastikan tidak lagi menjadi bagian di dewan pengarah pembangunan IKN.

Selain Masayoshi, dewan pengarah diisi oleh Putra Mahkota Abu Dhabi Sheiks Mohamed Bin Zayed (MBZ), dan Mantan Perdana Menteri Inggris periode 1997-2007 Tony Blair. Kini Masayoshi hengkang.

ADVERTISEMENT

"(Posisi Masayoshi di dewan pengarah) nggak lagi," kata Luhut.

Alasan kenapa SoftBank batal berinvestasi di IKN Nusantara juga karena Arab Saudi tidak lagi berinvestasi di SoftBank Vision Fund.

Softbank Vision Fund diluncurkan pada 2017 dan didukung oleh Arab Saudi dalam penghimpunan dana tahap pertama, namun di tahap kedua Arab tak lagi ikut. Selain Arab Saudi, Abu Dhabi juga tidak lagi menempatkan dananya ke Softbank Vision Fund.

Oleh karena itu, Indonesia akan melakukan pendekatan kepada Arab Saudi untuk berinvestasi langsung di Indonesia, tanpa melalui SoftBank.

"Nah sekarang dana dari yang tadinya ke SoftBank itu dana vision keduanya itu nggak jalan, US$ 100 miliar itu, ya itu yang kita coba ambil sekarang dari MBS, dari Saudi dan dari Abu Dhabi," tambah Luhut.

Luhut sudah melakukan pendekatan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman (MBS) bin Abdulaziz al-Saud. Indonesia juga melakukan pendekatan kepada Abu Dhabi.

Berita ini telah dilakukan pengeditan oleh redaksi terkait dengan adanya bantahan dari pihak Softbank yang menyatakan tidak pernah mengeluarkan pernyataan atas nama Representative Director & Chairman SoftBank Ken Miyauchi. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan.

(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads