Kalau Budget Anak Muda Buat Ngopi Dipangkas, Bisa Nggak Buat DP Rumah?

Kalau Budget Anak Muda Buat Ngopi Dipangkas, Bisa Nggak Buat DP Rumah?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 31 Mar 2022 19:00 WIB
Transaksi Kedai Kopi di Medan Naik 350% Berkat Tokopedia
Foto: Dok. Tokopedia
Jakarta -

Rutinitas ngopi dan nongkrong jadi favorit anak muda dewasa ini. Fenomena ini justru disebut-sebut banyak sebagai tren pemborosan.

Bahkan, hal ini pun dibilang menjadi biang kerok bagi anak-anak muda di masa sekarang kesulitan membeli rumah. Daripada ngopi, anak muda lebih banyak diarahkan untuk menabung dan melakukan investasi dengan begitu anak muda bisa mudah membeli rumah.

Topik seperti ini juga mulai ramai diperbincangkan di media sosial. Seperti di Twitter misalnya, perbincangan soal korelasi tren nongkrong dan ngopi dengan kemampuan membeli rumah menjadi buah bibir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akun Twitter @handokotjung misalnya yang sempat bicara soal hal ini. Dalam salah satu cuitannya, dia mengatakan ada anggapan anak muda terlalu banyak ngopi sehingga tak mampu membeli rumah.

Dia sampai membuat hitung-hitungan tanpa minum ngopi selama 5 tahun pun tetap saja belum tentu anak muda bisa membeli rumah.

ADVERTISEMENT

"Anak muda kebanyakan ngopi Starbucks nih, makanya gak kebeli rumah," cuitnya dikutip detikcom, Kamis (31/3/2022).

Perbincangan soal korelasi ngopi dengan beli rumah pun menimbulkan beragam pertanyaan. Salah satunya, apabila tidak ikutan tren ngopi memangnya anak muda bisa hemat uang berapa banyak?

detikcom membuat simulasi kecil-kecilan soal hitungan-hitungan jajan kopi setiap hari. Dari penelusuran yang dilakukan, harga kopi di beberapa coffeeshop dan gerai ritel kopi besar berkisar di angka Rp 25-50 ribu.

Bila dihitung secara kasar, asalkan seorang anak muda tidak melakukan rutinitas nongkrong dan ngopi di coffeeshop setiap hari dalam setahun, maka bisa saja orang itu menghemat uang sebesar Rp 9,12 juta hingga Rp 18,25 juta per tahun.

Hitungan ini adalah hitungan kasar dan sederhana dengan simulasi harga secangkir kopi dikalikan 365 hari alias kisaran jumlah hari dalam satu tahun penuh. Asumsinya, seorang anak muda membeli satu cup kopi dalam sehari selama setahun penuh.

Perlu diketahui juga hitungan ini belum ditambah jajan-jajan lainnya selama nongkrong di coffeshop. Misalnya, ngopi sambil merokok, ataupun memesan kudapan.

Dari perhitungan tersebut dapat ditarik kesimpulan bila tidak ngopi selama setahun, bisa saja ada penghematan uang jajan sampai Rp 9,12-18,25 juta. Lalu apakah dengan uang tersebut bisa buat beli rumah?

Dari uang tersebut ternyata bisa digunakan untuk membeli rumah, namun tidak bisa membelinya secara tunai.

Begini hitungannya, uang Rp 18,25 juta itu setidaknya bisa digunakan untuk membayar DP rumah di kawasan Dramaga Bogor. Berdasarkan hasil penelusuran tim d'House Hunter detikcom, di Dramaga ada rumah dengan harga Rp 145 juta.

Rumah itu berada di perumahan Samesta Dramaga, rumah dengan banderol Rp 145 juta itu memiliki luas tanah 60 meter persegi dan luas bangunan 21 meter persegi. Nah uang muka alias DP rumah ini senilai 5% dari total harga rumah, artinya hanya butuh Rp 7,25 juta untuk membayar DP rumah ini.

Dengan uang penghematan budget kopi sebesar Rp 18,25 juta tadi artinya jumlah itu cukup untuk membayar DP satu rumah senilai Rp 7,5 juta, bahkan masih ada lebihnya.

Lebih lanjut, bila uang hasil penghematan budget ngopi tadi ditambah uang Rp 1 jutaan maka sudah bisa membayar DP rumah di kawasan Cibinong. Tepatnya satu unit rumah dua lantai di perumahan D'LISDIN Cibinong 2, luas rumahnya 38 meter persegi dengan luas tanah 26 meter persegi.

Masih dari hasil penelusuran tim d'House Hunter detikcom, rumah tersebut dibanderol Rp 290 juta. Rumah bisa dimiliki dengan membayarkan DP Rp 20 juta.

Artinya, uang budget ngopi Rp 18,25 juta tadi bila ditambah Rp 1,75 juta lagi sudah bisa mendapatkan rumah di Cibinong.



Simak Video "Video: Kopi Panas atau Dingin, Mana yang Lebih Sehat?"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads