Mau Bangun Rumah tapi Lahan Secuil, Model Ini Bisa Jadi Rujukan

Mau Bangun Rumah tapi Lahan Secuil, Model Ini Bisa Jadi Rujukan

Aldiansyah Nurrahman - detikFinance
Sabtu, 02 Apr 2022 17:41 WIB
Tipe rumah di lahan terbatas
Foto: Dok. Kementerian PUPR
Jakarta -

Tipe rumah maisonet dinilai sebagai salah satu alternatif pembangunan rumah di lahan terbatas pada kota-kota besar di Indonesia, sekaligus bisa mendorong pengembangan budaya literasi kepada masyarakat.

BPS pada 2016 menyatakan terdapat 11.459.875 kondisi kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan rakyat atau backlog. Jumlah itu terus meningkat dari tahun ke tahun sementara ketersediaan lahan untuk hunian semakin sedikit.

Salah satu upaya pemerintah dalam mendukung penyediaan perumahan yaitu dengan program subsidi pengelolaan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Telah banyak hunian vertikal berbentuk rumah susun (flat) dibangun dengan dukungan program ini, dan penyediaan dengan bentuk rumah maisonet akan menjadi alternatif yang menarik bagi masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Model tipologi hunian maisonet muncul sebagai solusi pemenuhan kebutuhan hunian di kawasan perkotaan yang terhambat keterbatasan lahan sehingga berakibat pada ketersediaan dan harga hunian yang relatif tinggi. Model tipologi ini dapat meningkatkan kepadatan bangunan dan penghuni sehingga pemanfaatan lahan menjadi lebih efisien," jelas Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Diana Kusumastuti, dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/3/2022).

Untuk mensosialisasikan rumah maisonet, Kementerian PUPR melalui Direktorat Bina Teknik Permukiman dan Perumahan Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan bedah buku dengan judul 'Rumah Maisonet : Hunian pada Lahan Kecil'

ADVERTISEMENT

"Buku ini sangat bermanfaat khususnya untuk penyelenggara pembangunan infrastruktur, dan sebagai informasi terkait penyediaan hunian pada lahan terbatas bagi seluruh stakeholders pembangunan infrastruktur permukiman dan perumahan, antara lain bagi para perencana, praktisi, akademisi, dan masyarakat" kata Diana.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Pada buku ini dibahas prinsip dan tipologi rumah maisonet dengan tetap mengacu pada regulasi dan standar yang berlaku. Penulis juga menawarkan beberapa desain rumah maisonet melalui konfigurasi penggunaan lahan yang jauh lebih efisien dibandingkan dengan kebutuhan rumah tapak yang ada, tanpa mengesampingkan elemen-elemen pendukungnya.

Diana berharap teknologi ini dapat secara masif disosialisasikan kepada semua pihak yang terkait. Saat ini, Kementerian PUPR sudah memiliki regulasi yang mengatur tipologi rumah maisonet antara lain SNI 03-6981-2004 mengenai Tata Cara Perencanaan Lingkungan Perumahan Sederhana Tidak Bersusun di DaerahPerkotaan dan Pedoman Teknis Nomor PD T-01-2005-C terkait Perencanaan Rumah Maisonet.

"Kami berharap dengan hadirnya konsep-konsep yang inovatif seperti pada buku rumah maisonet ini dapat mendukung komitmen Kementerian PUPR dalam mewujudkan permukiman bebas kumuh dan penyediaan hunian yang terjangkau," ujar Diana.

Para narasumber yang dihadirkan pada acara bedah buku ini antara lain Mahatma Sindu Suryo sebagai penulis, Muhammad Alfian Rizki sebagai penulis, Fenita Indrasari sebagai moderator, dan Kepala Sub Direktorat Perencanaan Teknis Rumah Susun Direktorat Jenderal Perumahan Yuri Hermawan Prasetyo sebagai penanggap. Peserta berasal dari para pemangku kebijakan, akademisi, pakar, praktisi bidang permukiman dan perumahan, pejabat fungsional, dan pustakawan.


Hide Ads