Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berharap Korea Selatan di bawah kepemimpinan presiden baru yang akan dilantik pada (10/5) mendatang bisa tetap menjadi mitra strategis bagi Indonesia. Khususnya dalam peningkatan kerja sama ekonomi, sosial, budaya, teknologi, pertahanan dan keamanan negara, serta terkait pembangunan ibu kota baru.
"Tidak kalah pentingnya, menjadi mitra strategis bagi Indonesia dalam membangun Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara) di Kalimantan Timur. Mengingat antara Korsel dengan Indonesia memiliki kesamaan, sedang membangun dan memindahkan Ibu Kota Negara," kata Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (6/5/2022).
Hal ini ia sampaikan saat bertemu dua anggota Parlemen Korea Selatan (Korsel), Mr Hong Seong-guk dan Mr Kang Joon-hyun. Ia pun memberikan ucapan selamat atas terpilihnya Presiden Korsel yang baru, Yoon Suk-yeol.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sela kunjungannya ke Korea Selatan untuk meninjau perkembangan pembanguna Kota Sejong, Bamsoet menjelaskan Korsel sedang membangun dan memindahkan Ibu Kota Administratif dari Seoul ke Sejong. Serupa dengan Indonesia yang sedang membangun dan memindahkan Ibu Kota Negaranya dari Jakarta ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Ia menambahkan sebelumnya di sela Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Korsel di Busan, Korsel pada November 2019 Presiden Joko Widodo sudah menyampaikan tawaran kepada Presiden Korsel Moon Jae-in agar pelaku usaha Korsel bisa terlibat lebih banyak dalam proses pembangunan dan pemindahan IKN Nusantara. Diketahui, kerja sama teknis antara Indonesia - Korea melalui Kementerian PUPR dengan Ministry of Land, Infrastructure and Transport (MOLIT) Korea juga telah ditandatangani.
"Sebagai salah satu hasilnya, investor asal Korea sudah banyak yang berminat masuk dalam proyek pembangunan IKN Nusantara. Salah satunya di bawah koordinasi Indonesia Korea Network untuk Ibu Kota Negara (IKN untuk IKN), sebagai wadah berkumpulnya sekitar 29 lembaga publik dan perusahaan asal Korsel," ungkapnya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, proyek pembangunan Ibu Kota Negara diperkirakan menghabiskan biaya mencapai Rp 466,98 triliun.
Adapun biaya tersebut terdiri dari pembiayaan APBN sebesar Rp 91,29 triliun, kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha sebesar Rp 252,46 triliun, dan pendanaan dari Badan Usaha sebesar Rp 123,23 triliun. Menurutnya, besarnya biaya yang dibutuhkan dan kompleksnya persoalan yang harus dihadapi dalam proyek pembangunan IKN Nusantara meniscayakan Indonesia untuk membuka diri terhadap berbagai peluang kerja sama. Termasuk dengan negara sahabat, seperti Korsel.
"Pengetahuan dan pengalaman dari Korsel akan sangat membantu keberhasilan pembangunan IKN Nusantara. Terlebih selama ini Korsel telah menjadi mitra strategis Indonesia dalam berbagai bidang," tutur Bamsoet.
"Kedua negara secara aktif telah bekerja sama dalam bidang politik, militer dan ekonomi. Secara khusus, misalnya, Hyundai Motor dan LG telah mendukung kebijakan ekonomi ramah lingkungan Indonesia melalui investasi pada kendaraan listrik dan baterai," pungkasnya.
Sebagai informasi, kunjungan Bamsoet ke Korsel ini turut dihadiri oleh pimpinan (Administrator) National Agency for Administrative City Construction (NAACC)/Kepala Otorita Nasional Pembangunan Kota Sejong, Mr Park Mooik.
(akd/dna)