Muncul Lagi Perusahaan Properti 'Sakit' di China, Gagal Bayar Rp 14,9 T

ADVERTISEMENT

Muncul Lagi Perusahaan Properti 'Sakit' di China, Gagal Bayar Rp 14,9 T

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 04 Jul 2022 09:41 WIB
Mata Uang Yuan
Foto: Chinadaily.com
Jakarta -

Sektor properti China rupanya belum juga pulih. Setelah Evergrande, ada lagi perusahaan properti China Shimao Group yang menyatakan gagal bayar utang luar negeri senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 14,9 triliun (kurs Rp 14.900/US$).

Utang itu telah jatuh tempo pada hari Minggu (3/7). Ini menjadi pukulan baru pada sektor properti China.

Ketidakmampuan Shimao Group dalam membayar utangnya telah disampaikan melalui pernyataan resmi di pengajuan bursa Hong Kong. Dalam keterangan itu juga disampaikan bahwa pihaknya belum melakukan pembayaran pokok yang melibatkan beberapa utang luar negeri lainnya.

Dalam pernyataan resmi itu juga dijelaskan gagal bayar ini disebabkan karena kondisi keuangan dan pasar yang menurun.

"Karena ketidakpastian pasar atas pembiayaan kembali utang dan kondisi operasi dan pendanaan yang umumnya menantang, grup mengalami perkembangan negatif pada peringkat kreditnya dan terjadinya pembayaran pokok utang luar negeri tertentu," kata Shimao dalam keterangan resminya, dikutip dari Bloomberg, Senin (4/7/2022).

Pihaknya pun mengaku telah melakukan diskusi dengan para kreditur, yang bertujuan untuk meminta solusi damai. Jika tidak bisa, para kreditur kemungkinan akan menuntut percepatan pembayaran dan mengambil tindakan hukum.

Sebagai informasi, sektor properti China telah dilanda serangkaian default atau gagal bayar terhadap utang luar negeri mereka. Seperti yang belum juga selesai pengembang properti Evergrande Group.

Evergrande sendiri pernah menjadi pengembang terlaris di China tetapi sekarang menjadi perusahaan properti paling banyak berutang di dunia.

Tiga dari lima emiten teratas - Evergrande, Kaisa Group (1638.HK) dan Sunac China (1918.HK) - telah gagal membayar obligasi luar negeri mereka.



Simak Video "Utang yang Capai Rp 7.773 T, Sri Mulyani Pede RI Mampu Bayar"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT