Menghitung kemampuan finansial perlu diperhatikan sebelum membeli rumah. Menurut perencana keuangan Andy Nugroho, jangan sampai biaya cicilan rumah justru membebani seseorang di kemudian hari.
Andy mengatakan beban cicilan yang paling ideal adalah 30% dari penghasilan bulanan. Dengan mengetahui hal ini, masyarakat dapat mengukur sendiri kemampuan mereka sebelum membeli rumah.
"Kita mampunya nyicil berapa? idealnya maksimal cicilan hutang kita adalah 30% dari penghasilan kita, kita mampu nyicilnya berapa?," kata Andy saat dihubungi detikcom, Rabu (6/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menentukan kemampuan finansial penting dilakukan sebelum membeli rumah. Sebab, masyarakat lebih mudah dalam menentukan harga rumah maksimal yang aman untuk dibeli.
Misalnya, dengan gaji Rp 20 juta, maka 30% dana untuk cicil Kredit Pemilikan Rumah (KPR) paling maksimal adalah Rp 6 juta. Sementara masyarakat bergaji Rp 5 juta, sebaiknya memilih rumah dengan cicilan tidak lebih dari Rp 1,5 juta per bulan.
Setelah batas kemampuan diketahui, masyarakat tinggal memilih skema cicilan dan tenor yang akan diambil. Dalam hal ini masing-masing orang punya preferensinya sendiri dan dapat disesuaikan dengan keadaan.
Kemudian, Andy mengingatkan adanya BI checking sebelum bank menyetujui cicilan KPR. Bila seseorang punya cicilan lebih dari 30%, ada potensi yang bersangkutan mengalami penolakan saat mengajukan KPR.
Artinya, meskipun seseorang bergaji Rp 20 juta lalu memiliki cicilan kendaraan Rp 2 juta, dana yang disarankan untuk cicil KPR adalah Rp 4 juta. Angka tersebut diperoleh dari penjumlahan Rp 6 juta dikurangi Rp 4 juta.
Masyarakat yang belum memiliki beban finansial boleh menyisihkan lebih dari 30% dari total gaji mereka. Sementara bagi yang sudah berkeluarga atau punya banyak tanggungan, persentase 30% adalah angka yang paling ideal.
Lantas, apakah orang bergaji Rp 5 juta bisa menyicil rumah? Lanjut ke halaman berikutnya.
Simak Video "Video: Viral! Ini Wujud Rumah 14 Meter Persegi"
[Gambas:Video 20detik]