.webp)
Rumah susun sederhana milik atau disingkat rusunami program 1.000 tower yang berlokasi di belakang Pasar Sumber Arta, Bekasi Barat, Jawa Barat jadi perbincangan usai dijadikan lokasi syuting Pengabdi Setan 2. Proyek era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu mangkrak belasan tahun.
Publik pun dibuat penasaran, siapa pengembang proyek yang diberi nama Rusun Kalimalang Residence tersebut?
Hasil penelusuran yang dilakukan detikFinance, diketahui pengembang proyek tersebut semula adalah PT Mitra Safir Sejahtera (MSS) dengan komisaris utama adalah Tirta Safir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bawah naungan PT MSS kala itu, pemancangan tiang pertama proyek Kalimalang Residence itu dilakukan pada Februari 2008 dan disaksikan langsung oleh Menteri Perumahan Rakyat M Yusuf Asy'ari.
Ada 3 menara yang rencananya akan dibangun di lahan seluas 2,7 ha dengan total unit yang direncanakan mencapai 1.008 unit. Kalimalang Residence masuk dalam program 1.000 tower yang merupakan program hunian bersubsidi di era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ada 3 tipe yang ditawarkan yakni 30a, 30b dan tipe 36 dengan harga yang ditawarkan kala itu adalah Rp 75,2 juta sampai dengan Rp 144 juta.
Sayang, pembangunannya tak berjalan lancar.
Proyek pembangunan rusun tersebut terhenti pada tahun 2009. Kala itu, pengembang PT MSS tengah menghadapi berbagai gugatan dari para konsumennya.
Rupanya, Kalimalang Residence bukan satu-satunya proyek yang dikembangkan oleh Tirta selaku pemilik PT MSS. Ada sederet proyek rusun lain yang ditangani Tirta seperti Apartemen Kemanggisan Residence yang konstruksinya juga tak selesai.
Bukan hanya itu, Tirta sebagai Direktur Utama PT Titian Sakti, juga membangun Soekarno-Hatta Residence. tapi lagi-lagi, proyek yang dimaksud tak rampung pembangunan konstruksi fisiknya.
Kembali mengulas proyek Kalimalang Residence yang kini jadi rusun mangkrak lokasi syuting pengabdi setan 2, PT MSS sudah bukan lagi pengelolanya setelah dinyatakan pailit.
Penelusuran detikcom di lokasi, proyek rusun tersebut kini dimiliki oleh PT Citiland Persada Abadi dan PT Bumi Mandiri Persada.
(dna/zlf)
