Kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Bambang Susantono menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Swiss untuk Indonesia Olivier Zehnder dan Head of Asia Pacific Kementerian Luar Negeri Swiss Heinrich Schallenberg. Pertemuan berlangsung di area hunian pekerja konstruksi di Kalimantan Timur, Rabu (8/2).
Zehnder mengungkapkan ketertarikannya untuk menjajaki kerjasama di berbagai bidang. Terutama kerjasama ekonomi terkait pembangunan IKN.
"Saya akan membantu untuk membawa pengusaha kami ke IKN," kata Zehnder dalam keterangan tertulis, Jumat (10/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zehnder menyebut pemerintah Swiss siap melakukan transfer pengalaman untuk penguatan di bidang pendidikan termasuk di sektor wisata.
"Kami punya banyak akademisi, peneliti juga korporasi yang memiliki keahlian untuk membantu IKN. Setelah kunjungan ini tentu kami akan segera menindaklanjuti," ujar Zehnder.
Dalam kunjungannya ke IKN, rombongan Duta Besar Swiss berkeliling melihat berbagai perkembangan pembangunan di IKN. Hunian pekerja konstruksi (HPK) sebanyak 9 tower dari 22 tower sudah siap digunakan. Di area itu juga dilengkapi berbagai fasilitas seperti masjid, klinik, hingga tempat makan.
Bambang Susantono menjelaskan posisi IKN nantinya akan menjadi pendorong ekonomi dua kota besar terdekat yakni Balikpapan dan Samarinda. Tujuannya agar pertumbuhan ekonomi Indonesia naik dan pada 2045 bisa menjadi negara high income countries.
"Jadi seperti segitiga ekonomi, Nusantara akan berkembang bersama dua kota tersebut," tuturnya.
Baca juga: IKN Mulai Dibangun, Kapan 16.000 PNS Pindah? |
Bambang mengatakan ada 9 penggerak ekonomi Nusantara, di antaranya kawasan inti pemerintahan (6,671 Ha), Pusat Ekonomi dan Finansial (IKN Barat - 17,206 Ha), Kawasan Energi Baru Terbarukan (IKN Selatan - 6,753 Ha), Kawasan Wisata (IKN Timur - 9,671 Ha, Kawasan Pendidikan (IKN Utara - 12,607 Ha), Pusat Penelitian dan Inovasi (IKN Timur - 3,720 Ha).
Menurut Bambang, IKN Nusantara dibangun dengan konsep Forest City di mana 65% wilayah akan menjadi hutan tropis melalui reforestasi, 10% menjadi area taman dan produksi pangan, serta 25% untuk area kota. Ini merupakan langkah Indonesia untuk melakukan mitigasi perubahan iklim.
"Tujuannya Nusantara akan menjadi carbon-neutral city pada 2045," ucapnya.
Bambang menyebut ada banyak peluang investasi di IKN seperti jalan tol, ekosistem kota pintar, low carbon energy, pengembangan bandara Sepinggan, serta ekowisata.
"Saat ini sudah ada tiga investor yang siap masuk untuk membangun hunian bagi aparat sipil negara, dan ada 90 investor yang sudah menandatangani LOI," imbuhnya.
Simak juga Video: Pembangunan IKN Terus Dikebut, Begini Progresnya!