Adapun jalur kereta ini nantinya akan dibangun sepanjang 40 km. Dengan kecepatan kereta 80 km/jam, Budi mengatakan waktu tempuh kereta tersebut akan kurang dari 1 jam.
Demi mempermudah proyek pembangunannya di masa yang akan datang, pihaknya telah menyurati Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, agar menyiapkan trase alias pola jalur kereta disamping jalan tol. Sehingga, nantinya Kemenhub tinggal membebaskan lahan sekitar 10-15 km masuk ke arah Balikpapan kala pembangunan proyek kereta tersebut dimulai.
Tidak hanya itu, penyiapan trase ini juga dilakukan dalam rangka fleksibilitas investasi. Sehingga, jalurnya dapat dibangun terlebih dahulu sembari menunggu investasinya. Pemerintah juga akan membuka opsi masuknya pemodal asing dalam proyek ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu ini membutuhkan dana yang banyak, teknologi tinggi. Kami sudah merencanakan, itu tidak harus selesai di 2024 (investasi) tetapi trasenya sudah kami kirimkan surat kepada Menteri PUPR," pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, rencana pembangunan kereta ini sebelumnya sempat diutarakan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Ditjen Perkeretaapian Kemenhub Djarot Tri Wardhono.
"Di IKN itu proyeksi kita memang masih di atas 2025. Itu yang paling dekat dan saat ini kita sedang menyusun studi dari trase tersebut," ujar Djarot di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023).
Djarot mengatakan, pihaknya masih menimbang apakah kereta pertama diIKNnanti akan bersifat perintis atau penugasan PSO. Sebagai rute baru, ada peluang besar juga kereta pertama di IKN bakal berupa perintis.
"Apakah nanti akan menggunakan perintis atau PSO kita lihat setelah intinya selesai, kemudian paling akhir setelah menjelang dioperasikan, nanti kita hitung lagi bagaimana potensinya dan peluangnya," ungkap Djarot.
(dna/dna)