Kawasan Tanah Abang Mau Dipermak, Ada Hunian Nempel Stasiun-Pusat Belanja

Kawasan Tanah Abang Mau Dipermak, Ada Hunian Nempel Stasiun-Pusat Belanja

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 18 Apr 2023 14:35 WIB
Foto udara lahan yang dipersiapkan untuk pengembangan Stasiun Tanah Abang di Jakarta, Jumat (10/3/2023). Kementerian Perhubungan bersama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengembangkan Stasiun Tanah Abang yang akan menjadi stasiun sentral guna mendukung mobilitas masyarakat serta akan menjadi ikon baru transportasi di Jakarta. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Penampakan dari Udara Lahan Stasiun Tanah Abang Baru/Foto: ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Jakarta -

Kawasan Stasiun Tanah Abang bakal disulap menjadi kawasan transit oriented development (TOD). Kawasan stasiun tersebut bakal terhubung dengan berbagai hal, mulai dari hunian hingga pusat perbelanjaan.

Rencana ini diungkapkan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (MITJ). Perusahaan ini merupakan gabungan dari PT KAI dan PT MRT Jakarta yang bakal menjadi operator integrasi transportasi dan juga pengembangan kawasan TOD.

Direktur Utama MITJ Heru Nugroho membeberkan bakal ada pengembangan kawasan besar-besaran di kawasan Stasiun Tanah Abang. Pengembangan itu akan berfokus pada area bekas depo Stasiun Tanah Abang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara garis besar di area itu akan dibangun Stasiun Baru Tanah Abang sekaligus sebuah area serbaguna atau mixed use. Di area serbaguna itu lah akan dibuat hunian, perkantoran, hotel, hingga pusat perbelanjaan.

"Jadi dari lahan kosong dan itu akan jadi pembangunan mixed use. Di sana akan ada pembangunan stasiun baru oleh Kemenhub dan PUPR, sisanya area mixed use akan kita yang lakukan," papar Heru Nugroho dalam diskusi virtual, Selasa (18/4/2023).

ADVERTISEMENT
Bakal ada stasiun kereta api baru di kawasan Tanah Abang. Pemerintah mempertimbangkan stasiun baru demi menyelesaikan permasalahan kepadatan di Stasiun Tanah Abang saat ini.Bakal ada stasiun kereta api baru di kawasan Tanah Abang. Pemerintah mempertimbangkan stasiun baru demi menyelesaikan permasalahan kepadatan di Stasiun Tanah Abang saat ini. Foto: Herdi Alif Alhikam

Heru mengatakan area mixed use diperkirakan dibangun seluas 1,3 hektare. Semua hal akan ada di sana, mulai dari perkantoran hingga mal.

"Nanti akan ada office atau area kantor, hunian, akan ada hotel, perbelanjaan, dan gedung parkir, di situ areanya 1,3 hektare," ujar Heru Nugroho.

Konsep pengembangan Tanah Abang berlanjut ke halaman berikutnya.

Simak juga Video: Pasar Tanah Abang Diserbu Pengunjung, Lalin Sekitar Macet

[Gambas:Video 20detik]



TOD & Business Development Group Head MITJ Seno Pranata menambahkan pihaknya akan mengedepankan konsep compact city dalam pembangunan TOD Tanah Abang. Menurutnya, Tanah Abang dapat menjadi pusat transit yang sangat baik dengan berbagai integrasi layanannya.

"Kita mencoba pemadatan di TOD Tanah Abang, pusatnya transit dan nanti ada mixed use. Konsep kami compact city. Kami mau menggerakkan perubahan gaya hidup baru, bekerja, hidup, dan bermain di kawasan yang sama," tambah Seno.

Sejauh ini pihaknya masih menyiapkan desain dan rencana pembangunan area mixed use di Stasiun Tanah Abang. Pihaknya pun masih menunggu penugasan resmi dari KAI dan MRT Jakarta selaku pemegang saham untuk merealisasikan pembangunan mixed use di Tanah Abang.

Cuma menurutnya pembangunan TOD Tanah Abang dalam rencana besarnya selesai dalam lima tahun ke depan tahap pertamanya. Terdiri dari pembangunan area mixed use dan juga revitalisasi stasiun baru.

"Pembangunan itu rencana lima tahun selesai, kami juga masih cari mitra, kami akan cari mitra dulu untuk pembiayaan. Tahap 1 ini akan ada ritel dan hotel, tahap 2 hunian. 5 tahun harusnya beroperasi berbarengan dengan stasiun sendiri," papar Seno.

Dalam paparan MITJ disebutkan pengembangan TOD di Kawasan Stasiun Tanah Abang akan seluas 77,5 hektare. Dengan potensi pengembangan area serbaguna seluas 761.264 meter persegi, ruang terbuka hijau seluas 63.880 meter persegi, dan area hunian seluas 141.022 meter persegi.

Ada juga pengembangan jalur pejalan kaki layang sepanjang 2,8 kilometer, area pejalan kaki atau pedestrian sepanjang 15,9 kilometer, area transit plaza seluas 14.650 meter persegi, dan jalur khusus pesepeda sepanjang 6 kilometer.


Hide Ads