Dikebut Kelar Juni, Rumah buat Korban Longsor Natuna Libatkan Warga Terdampak

Dikebut Kelar Juni, Rumah buat Korban Longsor Natuna Libatkan Warga Terdampak

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 27 Apr 2023 21:29 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy (tengah) bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto (kiri) dan Bupati Natuna Wan Siswandi (kanan) mengecek bantuan di posko penampungan logistik bantuan korban tanah longsor Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (10/3/2023). Kunjungan tersebut terkait rencana relokasi sebanyak 100 kepala keluarga (KK) yang terdampak guna mengurangi resiko bencana tanah longsor sekaligus memberikan bantuan kepada mereka. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/tom.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menko PMK Muhadjir Effendy mengecek dampak bencana longsor di Natuna.Foto: ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Jakarta -

Pemerintah tengah melakukan serangkaian upaya demi penanganan bencana longsor di Natuna, Kepulauan Riau. Salah satunya mempercepat pembangunan hunian tetap (Huntap) bagi masyarakat terdampak dengan target rampung Juni 2023.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, prioritas penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi usai bencana longsor adalah relokasi permukiman warga. Relokasi dilakukan melalui pembangunan huntap yang lahannya disediakan oleh pemerintah daerah.

Ia menjelaskan, hunian tetap tersebut dibuat dengan menggunakan teknologi rumah khusus tahan gempa atau disebut Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). Ditargetkan hunian ini akan siap digunakan pada akhir Juni 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Segera mobilisasi 100 unit RISHA dari stok di Palembang untuk huntap di titik relokasi yang sudah disiapkan lahannya oleh Pemerintah Kabupaten Natuna yang aman dari risiko longsor. Untuk mempercepat pembangunannya libatkan masyarakat terdampak di Kecamatan Serasan," kata Basuki, dalam keterangan tertulis dikutip Kamis (27/4/2023).

Basuki memperkirakan, pembangunan infrastruktur permukiman dapat selesai dalam waktu 3 bulan terhitung sejak lahan siap digunakan. Pembangunan dapat diselesaikan dengan cepat karena metode knock down/merangkai komponen dalam mendirikan RISHA yang relatif cepat. Lokasi huntap juga dilengkapi dengan utilitas antara lain jaringan air bersih, sanitasi dan mushola.

ADVERTISEMENT

Proses rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di Kepulauan Natuna tidak hanya dengan membangun kembali rumah yang rusak, tetapi juga membangun permukiman baru yang lebih aman dan tangguh terhadap bencana.

Relokasi bagi 100 rumah warga terdampak penting dilakukan karena berada di zona merah kerentanan tinggi terhadap bencana longsor.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan, saat ini, RISHA yang telah lengkap terinstal ada 2 unit. Adapun saat ini, total sudah ada 53 unit huntap yang telah dipasang pondasinya.

"Sementara, 53 unit telah terpasang pondasi batu kali, dan masing-masing 1 unit telah terpasang sloof RISHA dan pemasangan rangka baja ringan, serta 1 unit telah terpasang dinding bata sehingga progresnya sudah" jelas Iwan.

Iwan menambahkan, pekerjaan akan dimulai kembali pada Rabu (26/04) sambil menunggu lansir material RISHA dan sejumlah pekerja yang masih berada di luar pulau. Rencananya, pada awal Mei mendatang akan ada tenaga kerja tambahan dari Jawa sebanyak 50 orang," tambah Iwan.

Sebelum program relokasi huntap dilaksanakan sebagai tahap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana, Kementerian PUPR juga telah melakukan penanganan tanggap darurat bencana longsor di Natuna dengan mengerahkan alat berat untuk membantu proses evakuasi, pembersihan lumpur, dukungan sarana dan prasarana bagi pengungsi, dan membuka jalur terdampak longsor.


Hide Ads