"Yawadwipa percaya banyak lini bisnis Bank Mutiara yang menarik, dan sudah membuktikan bisa menjadi inovator dalam memperbaiki kepercayaan konsumen dalam tiga tahun terakhir," kata manajemen Yawadwipa dari siaran persnya, Senin (6/2/2012).
Bank Mutiara, yang dahulu bermasalah itu sudah diambil alih pemerintah di tahun 2008 ketika mengalami masalah likuiditas. Pengambialihan Bank Mutiara sempat menimbulkan kontroversi dan berbuntut pada pengunduran diri Sri Mulyani Indrawati sebagai menteri keuangan. .
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bank Mutiara sudah memberikan hasil yang kuat dalam menghadapi masalah internal dan eksternal," ujar manajemen Yawadwipa.
Perusahaan yang baru saja berdiri awal tahun 2012 tersebut masih menyusun tim dan dana untuk akuisisi tersebut. Namun sayangnya, tidak disebutkan sumber pendanaan untuk aksi korporasi tersebut.
Seperti diketahui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kembali menjual Bank Mutiara yang ditargetkan bisa mencapai Rp 6,7 triliun. Pihak berminat bisa mengajukan penawaran selambatnya 1 Mei 2012.
(ang/qom)