New York Times mengabarkan, pagi ini CEO Jamie Dimon menerima surat pengunduran diri Ina Drew, 55, Chief Investment Officer yang sudah bekerja di JPMorgan selama tiga dekade.
Sementara The Wall Street Journal mengabarkan, dua eksekutif tingkat tinggi lainnya akan menyusul langkah Drew pekan ini. Mereka adalah Achilles Macris, kepala bagian London yang menempatkan perdagangan dan trader Javier Martin-Artajo, direktur pengelola di tim Macris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perhatian publik juga mengarah pada peranan trader JPMorgan London, Bruno Michel Iksil. Pria kelahiran Perancis ini dijuluki 'The London Whale' dan 'Voldemort,' seperti karakter penjahat di buku Harry Potter. Iksil yang terkait erat dengan kerugian JPMorgan juga diperkirakan akan mengundurkan diri. Meski belum ada kepastian kapan dia akan pergi, kata seorang yang tahu masalah ini.
Kerugian JPMorgan yang mengejutkan ini terjadi selama enam minggu terakhir pada unit manajemen resiko, Kantor Pusat Investasi dan perdagangan dalam credit default swap yang disebut hedge sintetis. Saham JPMorgan ditutup pada angka 9.3% Jumat lalu, menelan USD 14 milyar dari nilai bank tersebut di pasar.
Kerugian ini merupakan aib bagi Dimon sebagai salah satu figur terbesar dalam industri keuangan AS dan juga JPMorgan sendiri setelah berhasil melalui krisis 2008 dengan baik dibandingkan kompetitornya.
“Beberapa bulan belakangan, Drew sudah memberitahu trader di Kantor Pusat Investasi untuk melaksanakan perdagangan yang bertujuan untuk melindungi JPMorgan dari krisis ekonomi Eropa,” kata beberapa eksekutif pada New York Times seperti dikutip AFP (14/5/2012).
Tapi Drew menunggu terlalu lama hingga pasar berubah tiba-tiba pada April dan awal Mei untuk menyuruh trader memasang kembali taruhan besar yang akhirnya membuat JPMorgan merugi sekitar US$ 2 miliar itu.
Dimon sudah memberitahu analis bahwa kerugian bisa membengkak hingga US$ 3 miliar hingga akhir Juni karena kondisi pasar yang terus berubah-ubah. Drew merasakan tekanan luar biasa untuk segera mengundurkan diri demi meredam emosi regulator dan pemegang saham, kata seorang mantan eksekutif pada Times.
“Bank sudah menderita kerugian yang lebih besar pada perbankan investasi dan lainnya, tapi karena salah perhitungan waktu, Drew jadi ikut berkontribusi dalam kegagalan besar JPMorgan,” kata seorang mantan eksekutif senior.
Laporan The Times Report ini muncul setelah Dimon muncul dengan penuh penyesalan namun tetap tak tergoyahkan Minggu lalu. Dalam Meet The Press NBC, Dimon mengakui bahwa JPMorgan telah membuat kesalahan bodoh. “Sangat disayangkan karena sekarang bukan waktu yang tepat untuk membuat kesalahan semacam ini,” tambahnya.
(ang/ang)