Ini Alasan Dibangunnya Jembatan Terpanjang di Indonesia Timur

Membangun Indonesia Timur

Ini Alasan Dibangunnya Jembatan Terpanjang di Indonesia Timur

- detikFinance
Jumat, 26 Sep 2014 15:39 WIB
Jakarta - Wilayah Indonesia Timur bakal memiliki jembatan terpanjang yaitu Jembatan Merah Putih di Teluk Ambon, Maluku Utara yang ditargetkan selesai pertengahan 2015. Jembatan sepanjang 1,1 km ini mulai dicanangkan 18 September 2011.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto, mengatakan pada akhir 1990-an di Kota Ambon sering terjadi perselisihan antara dua desa yaitu Poka dan Galala. Kedua desa ini terpisahkan oleh Teluk Ambon dengan jarak sepanjang 30 km karena harus mengelilingi teluk dari darat.

"Ini ada Teluk Ambon itu lingkarnya 30 km. Dulu pada waktu perang, Galala dan Poka, nama desa, Galala ada di Ambon, dan Poka perang menyusuri teluk 30 km," kata Djoko di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jalan Patimura, Jakarta, Jumat (26/9/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Djoko perselisihan antar kedua kelompok agama sempat terjadi di Ambon. Kini kedua kelompok warga itu tak lagi berselisih dan sudah tercipta perdamaian.

Hal ini lah yang melatarbelakangi gagasan pembangunan jembatan dengan nama Merah Putih. Dengan harapan, jembatan tersebut bisa menyatukan dua kelompok warga yang dulu sempat berkonflik.

"Makanya dinamakan merah putih. Untuk menyatukan antara merah dan putih," tambahnya.

Selain itu, jembatan ini pun bisa menumbuhkan perekenomian di kedua wilayah yang selama ini dipisahkan oleh Teluk Ambon. Galala yang menurut Djoko masuk di wilayah Kota Ambon yang sudah maju bisa mengerek pertumbuhan ekonomi di Poka.

"Galala itu jelas di Kota Ambon pusat ekonomi, kalau di Poka itu ada Universitas Pattimura. Kalau ke airport pun bisa menghemat waktu," tuturnya.

Meski jembatan sudah dibangun dan bisa beroperasi di tahun 2015, Djoko mengatakan, fungsi dari jalan arteri di Teluk Ambon yang kini menjadi tumpuan kendaraan tak akan mati alias masih berfungsi.

"Kalau jembatan ini sudah lancar, ini tidak mati jalannya. Karena ada akses keluar. Fungsi arterinya masih tetap ada," tutupnya.

Jembatan tersebut menghubungkan wilayah Poka dan Galala yang terpisah oleh Teluk Ambon. Jembatan tersebut memiliki panjang 1.140 meter yang terbagi menjadi 3 bagian yaitu jembatan pendekat Poka (Poka approach bridge) sepanjang 520 meter, jembatan pendekat Galala (Galala approach bridge) sepanjang 320 meter, dan jembatan utama (main bridge) sepanjang 300 meter.

Tinggi dari jembatan ini sendiri mencapai 34,1 meter di atas permukaan laut. Pemerintah menggelontorkan investasi sekitar Rp 700 miliar untuk proyek besar ini.

(zul/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads