Sistem konvensional untuk produksi garam yaitu mengalirkan air laut ke dalam kolam penampungan (meja kristal), diuapkan beberapa hari hingga menyisakan garam di meja kristal.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah mengkaji dan menerapkan beberapa modifikasi sistem pertanian garam sederhana namun produksi bisa meningkat hingga 100%. Salah satunya dengan sistem Teknologi Ulir Filter (TUF) Geomembran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Geomembran salah satu inovasi teknologi guna menggenjot produksi garam lokal," ungkap Pelatih di bidang Garam Nasional, Balai Diklat Perikanan, KKP Drajat saat ditemui detikFinance di Kantor KKP, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Rabu (3/12/2014).
Menurut Drajat ijug sapu digunakan untuk memfilter air laut yang masuk ke dalam meja kristal. Kemudian batok kelapa dan batu zeolit digunakan sebagai karbon aktif yaitu penghilang bau dan memberikan efek warna garam putih alami.
Kemudian sampainya air laut di meja kristal yang sudah terlapisi plastik hitam itu, maka proses penguapan air laut jauh lebih sempurna dibandingkan cara tradisional yang tanpa menggunakan plastik hitam pekat.
"Proses penguapan jauh lebih sempurna dengan menggunakan penadah kolam menggunakan plastik, garam yang dihasilkan jauh lebih banyak," imbuhnya.
Dengan melihat perbandingan, produktivitas garam dengan menggunakan TUF Geomembran 100% jauh lebih besar daripada dengan cara tradisional. Perbandingannya produksi garam per hektar dengan menggunakan cara tradisional hanya bisa menghasilkan 60-80 ton sekali panen. Namun dengan teknik TUF Geomembran panen garam per hektar bisa mencapai 120-140 ton per hektar.
Proses pengkristalan garam dengan menggunakan TUF Geomembran juga jauh lebih cepat yaitu hanya 14 hari dibandingkan cara tradisional yang butuh waktu 30 hari. Teknik produksi garam ini masih terbatas dan baru diujicoba di kawasan minapolitan produksi garam di Jawa Barat.
"Yang menggunakan model ini baru sebatas ada di sentra produksi garam di Jawa Barat yaitu Cirebon, Indramayu dan Karawang," kata Drajat.
(wij/hen)