Jakarta -
Kegiatan impor singkong dari tahun ke tahun terus terjadi setidaknya sejak 2011, berdasarkan catatan detikFinance bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Ada yang menilai impor singkong ini bukan dalam bentuk singkong basah namun sudah dalam bentuk tepung, dari berbagai negara seperti Thailand, Vietnam, China dan lainnya.
Impor singkong umumnya dipakai untuk kebutuhan industri di dalam negeri, antara lain untuk bahan baku industri yaitu tekstil, kayu lapis, kertas dan makanan minuman. Indonesia merupakan negara penghasil singkong, tapi industri yang mengolah singkong tidak banyak seperti dalam
bentuk tepung dan lainnya.
Impor singkong memang tak terjadi sepanjang tahun, impor terjadi hanya di bulan-bulan tertentu. Berikut ini data-data soal impor singkong yang dirangkum
detikFinance sejak 2011-2015, antara lain:
Berdasarkan data BPS yang dikutip Minggu (7/8/2011), Indonesia mengimpor ubi kayu atau singkong dengan total 4,73 ton dengan nilai US$ 21,9 ribu dari Januari-Juni 2011.
Italia pemasok terbesar dengan nilai yaitu US$ 20,64 ribu dengan volume 1,78 ton. China juga memasok ubi kayu impor dengan volume 2,96 ton dengan nilai US$ 1.273.
Namun setelah itu, sejak Juli-September tidak ada lagi impor singkong dari negara manapun yang masuk ke pasar Indonesia. Impor singkong tersebut terjadi hanya sampai bulan Juni 2011.
Berdasarkan data BPS, total impor ubi kayu/singkong Januari- Oktober 2012 sebesar 13.300 ton dengan nilai US$ 3,4 juta atau Rp 32,3 miliar.
Rinciannya antara lain pada bulan April dan Mei 2012, sebanyak 5.057 ton singkong asal China dengan nilai US$ 1,3 juta masuk ke tanah air. Sementara itu, pada Mei impor singkong dilakukan dari negara Vietnam. Sebanyak 1.342 ton singkong dengan nilai US$ 340 ribu masuk ke Indonesia.
Pada Oktober kembali terjadi impor singkong sebesar 6.200 ton senilai US$ 1,6 juta atau Rp 15,2 miliar. Padahal hampir 3 bulan sebelumnya tidak terdapat impor singkong ke Indonesia.
Biasanya impor singkong dilakukan dari China dan Vietnam, tetapi untuk impor pada bulan OktoberΒ berasal dari negeri Gajah Putih, Thailand.
Berdasarkan data BPS, selama Januari-Juli 2013, sempat terjadi impor singkong. Impor singkong secara total tercatat sebesar 100 ton atau US$ 38 ribu.
Impor ini hanya terjadi pada Mei 2013. Singkong impor masih berasal dari negara di Asia Tenggara, yaitu Thailand.
BPS mencatat impor ubi jalar dari Tiongkok pada Maret 2014 sebesar 6,209 ton atau menurun dari bulan sebelumnya yang sempat mencapai 7,961 ton, turun 22%. Nilai impor ubi jalar dari Tiongkok tersebut pada Maret mencapai US$ 10.380, sedangkan Februari mencapai US$ 15.315.
Pada Januari juga tercatat impor ubi jalar dari sebanyak 7,219 ton atau setara dengan nilai US$ 12.135. Sedangkan pada bulan Desember 2013 tak ada impor ubi jalar dari negara yang sama.
Total impor ubi jalar selama Januari-Maret 2014 mencapai 21,389 ton setara dengan US$ 37.830.
Berdasarkan data BPS yang dikutip detikFinance, Selasa (8/6/2015), terjadi impor ubi kayu atau yang lebih dikenal dengan sebutan singkong juga berasal dari impor. Pada April 2015, impor singkong tercatat mencapai 28,3 ton atau setara dengan US$ 6.802.
Halaman Selanjutnya
Halaman