Nyaris Digusur, 'Istana' Ini Bakal Persis di Pinggir Tol Depok-Antasari

Nyaris Digusur, 'Istana' Ini Bakal Persis di Pinggir Tol Depok-Antasari

Dana Aditiasari - detikFinance
Senin, 06 Jul 2015 14:45 WIB
Jakarta - Proyek ‎Tol Depok-Antasari (Desari) 22 km banyak melintasi kawasan padat penduduk di Selatan Jakarta dan Depok Jawa Barat. Proyek yang sedang dibangun ini banyak menggusur hunian hingga pertokoan termasuk di kawasan Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.

Misalnya di kawasan Jalan Bango, Cilandak, ada satu bangunan yang cukup mencolok bagi siapa saja yang melintasi jalan tersebut. Dari hamparan galian tanah merah dan kumpulan beberapa alat berat yang sedang beroperasi, terdapat sebuah bangunan putih megah berdiri kokoh di tepi jalan Bango.

Fasad alias tampilan muka bangunan tampak seperti istana berupa dinding masif berwarna serba putih dengan aksen unik berupa ukiran-ukiran cantik yang dikelir warna emas. Lengkap dengan pilar-pilar yang menambah kesan mewah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bangunan ini dilindungi pagar kokoh dengan kombinasi dinding beton dan teralis besi yang dikelir seirama dengan bangunan utama berwarna putih dan dikombinasikan dengan paduan warna hitam emas. Dalam beberapa bulan ke depan, 'istana' ini akan persis berada di tepi jalan Tol Desari bila proyek ini sudah tuntas Juli 2016.

Manajar Proyek Jalan Tol Desari Dionisius Widijanto‎ mengatakan, pemilik 'Istana' ini adalah Syeh Zidan, warga keturunan arab yang sudah lama bermukim di kawasan tersebut. Lokasi bangunannya persis di tepi Jalan Bango, Cilandak Jakarta Selatan. Widijanto mengakui 'istana' ini nantinya akan berdiri bersebalahan dengan jalan Tol Desari.

"Yang terkena pembebasan lahan hanya pekarangannya saja dan itu sudah selesai dibebaskan. Dia sudah menyerahkan tanah tersebut ke pemerintah dan sudah memundurkan posisi pagarnya. Jadi jalan tol Desari itu nanti akan melewati depan rumahnya dia," ujar Widijanto kepada detikFinance di lokasi proyek, Senin (6/7/2015)

Sayangnya, Widijanto enggan membeberkan berapa nilai pembebasan lahan untuk membebaskan tanah pekarangan 'istana' tersebut. Menurutnya, hal itu adalah kewenangan tim pembebasan tanah (TPT).

"Itu TPT yang tahu," kilahnya.

Pekerjaan konstruksi fisik Jalan Tol Desari tahap pertama sepanjang 12 Km sudah dimulai sejak Oktober 2014, namun efektif dikerjakan pada Desember 2014.

Saat ini, pekerjaan fisik sudah mencapai 6% berupa pembangunan tiang-tiang pancang dan pondasi. Bila tidak ada aral melintang, diperkirakan seksi I sepanjang 12 Km dari Antasari-Sawangan akan selesai dan bisa beroperasi Juli 2016.

"Saat ini pekerjaan fisik baru 6%. Masih kecil. Tapi yang dikerjakan ini adalah tiang-tiang pancang, prosesnya agak lambat, tapi kalau ini selesai maka kontribusinya akan sangat besar ke proyek pembangunan secara keseluruhan," ujarnya.

Pantauan detikFinance di lokasi tersebut, tampak sejumlah alat berat tengah beroperasi dari mulai perataan tanah hingga pengecoran tiang-tiang pancang yang bakal menjadi penompang utama jalan tol ini.

Proyek tol Antasari-Depok memiliki nilai total investasi Rp 4,767 triliun. Pembangunannya dibagi dalam dua seksi. Pembangunan seksi I yaitu ruas Antasari-Sawangan sepanjang 12 Km, mencakup seksi IA sepanjang 6,85 Km (Antasari-Krukut), seksi I B sepanjang 6,3 Km (Krukut-Sawangan).

Kemudian Seksi II, ruas Sawangan-Bojonggede sepanjang 9,5 Km. Rencananya pembangunan fisiknya direncanakan pada awal 2023 dan diharapkan mulai beroperasi pada 2024.

Untuk seksi I, wilayah kelurahan yang akan dilewati antara lain Cilandak Timur, Cilandak Barat, Pondok Labu, Ciganjur dan Cipedak di wilayah administratif Jakarta Selatan. Serta kelurahan Pangkalan Jati Baru, Gandul, Krukut, Grogol dan Rangkap Jaya di wilayah Kota Depok.

Untuk seksi II, setelah dari Sawangan, jalur tol akan mengarah ke kawasan Bojong Gede, Bogor melewati kelurahan Rangkap Jaya Baru, Cipayung dan Cipayung Jaya di Kota Depok, serta Kelurahan Pabuaran dan Susukan di wilayah Kabupaten Bogor.

(dna/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads