Meski demikian, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menjamin transaksi online nasabah seperti internet banking, mobile banking, dan transaksi ATM tetap bisa dijalankan dengan aman.
"Iya aman dong," ujar Direktur Digital Banking dan Teknologi Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans kepada detikFinance, Jakarta, Senin (15/5/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga membuat posko untuk mengkoordinasi semua tindakan anticipating, dan jika ada laporan atau insiden," tutur Rico.
Langkah Antisipasi
Untuk menjamin layanan perbankan aman dan tanpa gangguan, Bank Mandiri pun menerbitkan imbauan kepada karyawannya yang berisi beberapa langkah yang boleh dan tidak boleh dilakukan untuk meredam serangan ransomware WannaCrypt dan WannaCry.
Dalam imbauan tersebut, sebelum menggunakan komputer diimbau untuk mencabut koneksi internet. Selanjutnya, melakukan backup terhadap data-data penting di komputer tersebut.
Setelah proses backup selesai, maka sambungkan kembali koneksi internet ke komputer dan dilanjutkan dengan meng-update antivirus Trendmicro.
Sistem keamanan Windows pun perlu dilakukan pembaruan atau update dengan menginstall patch Windows MS17-010 melalui website https://technet.microsoft.com/en-us/library/security/ms17-010.aspx.
Selanjutnya, pengguna dilarang untuk menonaktifkan fungsi macro pada Microsoft Office atau mematikan fungsi share folder atau SMB v.1.
Selain itu, dalam imbauannya, Bank Mandiri juga melarang karyawannya untuk membuka attachment email dari sumber yang tidak dikenal, membuka link website dari sumber yang tidak dikenal, menggunakan jaringan wi-fi internet umum, area publik, dan cafe. Kemudian berbagi jaringan internet melalui modem pribadi atau handphone alias tethering pun tidak diperkenankan.
"Team command center dan security kami terus monitor. Kami juga menggunakan beberapa consultant security untuk membantu. Gerakan malware dan attacker dipantau tools monitor kami," ujar Rico.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jan Hendra mengungkapkan demi keamanan, pihak bank gencar melakukan pengamanan ekstra di sistemnya seperti pencegahan virus dengan melakukan langkah antisipatif semaksimal mungkin.
"Kami terus meningkatkan keamanan sistem jaringan, pembaruan anti virus dan intensif sosialisasi kepada karyawan untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika ada gangguan pada sistem," ujar Jan saat dihubungi detikFinance.
Dia mengimbau kepada nasabah, agar memastikan tidak ada virus yang menginfeksi komputer yang biasa digunakan untuk bertransaksi internet banking.
"Kami sarankan, nasabah harus update anti virus terbaru dan tidak mengakses jaringan yang tidak jelas, ada baiknya kita tetap berhati-hati dan terus mengikuti perkembangannya," kata Jan. (ang/ang)