Pinjaman Kereta Cepat JKT-BDG Rp 13 T Diteken di China

Pinjaman Kereta Cepat JKT-BDG Rp 13 T Diteken di China

Michael Agustinus - detikFinance
Selasa, 23 Mei 2017 15:22 WIB
Foto: Maikel Jefriando
Jakarta -

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Panjaitan menjelaskan perkembangan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (JKT-BDG) hingga Light Rail Transit (LRT).

Luhut mengungkapkan, proyek kereta cepat JKT-BDG sudah mendapat pendanaan dari China. Pinjaman tahap pertama senilai US$ 1 miliar atau Rp 13 triliun sudah diteken. Pembebasan lahan pun sudah berjalan dengan baik sejauh ini.

"Kereta cepat JKT-BDG sudah maju, (pencairan pinjaman) sudah ditandatangani di China," kata Luhut dalam acara coffee morning di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa (23/5/2017).


Proyek LRT Jabodebek bisa terus berjalan karena tak ada lagi masalah pendanaan. Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk mengatur skema pembiayaan proyek LRT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"LRT enggak ada masalah. Hanya masalah kecil saja. Setelah Perpres keluar itu sudah ada skema struktur yang kita lakukan. Keterlibatan PT Kereta Api Indonesia (KAI), BUMN, Adhi Karya sudah terintegrasi. Uangnya mix," terang Luhut.


Selain kereta cepat dan LRT, pemerintah juga akan menghidupkan kembali jalur kereta api di bagian selatan Jawa yang sudah ada sejak era kolonialisme Belanda.

"Ada proyek yang diusulkan kami untuk menghidupkan kembali jalan kereta di selatan pulau Jawa, dari Banten sampai ke Banyuwangi. Ini diperlukan karena kita sekarang konsentrasi terlalu banyak di bagian utara. Jadi sekarang kita masuk ke selatan," tutupnya.

(mca/hns)

Hide Ads